Ketua Umum Partai Bulan Bintang Periode 2005-2010 Malam Sambat Kaban kembali terpilih sebagai Ketua Umum PBB Periode 2010-2015. Sedangkan Yusril Ihza Mahendra yang sebelumnya merupakan Ketua Dewan Syuro PBB terpilih kembali pada posisi yang sama. Keduanya terpilih dalam Muktamar III yang berlangsung di Convention Hall, Hotel Tiara, Medan, Senin 26 April 2010 dinihari.
Kaban menang telak dengan memperoleh 325 suara dan secara otomatis menjadi Ketua Umum PBB mengalahkan Ali Muchtar Ngabalin dengan 123 suara.
"Dengan demikian, maka Kaban terpilih sebagai Ketua Umum PBB periode 2010-2015," ujar pimpinan sidang saat memutuskan hasil pemilihan.
Pemilihan yang berlangsung pada dini hari ini, secara keseluruhan mendapatkan 455 suara, termasuk 7 suara yang dinyatakan batal dan abstain.
Berbeda dengan pemilihan tahap pertama, maka pada tahap kedua ini ruang pelaksanaan muktamar relatif lebih sepi. Banyak muktamirin yang meninggalkan arena, dan sebagian lagi tidur di atas kursi yang ada di ruang muktamar.
Kaban menyatakan bersedia kembali memimpin PBB dan akan berusaha membawa partai ke arah yang semakin baik, terutama menghadapi Pemilu mendatang. Karena menurutnya, ini merupakan tugas yang berat dari muktamirin. "Tantangan kedepan tentunya cukup berat," ujarnya.
Ngabalin Menolak
Sementara itu, kandidat yang kalah dalam pimilihan Ali Mochtar Ngabalin menyatakan kekecewaannya. Setelah Kaban dinyatakan sebagai pemenang, Ngabalin yang duduk di kursi belakang bersama pendukungnya langsung keluar ruangan. Di luar, dia mendapat simpati dari pendukungnya. Sementara, Kaban tetap duduk di depan sambil menerima ucapan selamat dari pendukungnya.
Sebelum meninggalkan hotel, Ngabalin kembali menegaskan bahwa muktamar cacat hukum. Dia mempermasalahkan adanya sejumlah dewan pengurus cabang yang telah dibekukan dan seharusnya tidak memiliki hak suara, justru ikut memilih.
Ditanya soal apakah tetap akan mendukung MS Kaban sebagai ketua umum, Ngabalin dengan tegas menolak. "Pastinya tidak mendukung, karena saya menganggap ini cacat hukum. Meski demikian, saya akan tetap ada di partai ini, dan akan melihat dari luar sampai kapan kapal ini akan bertahan," kata Ngabalin.
Dia juga menyangkan keputusan muktamirin yang tetap memilih Kaban yang dinilai bermasalah. "Saya katakan bahwa kenapa teman-teman memberikan kepercayaan memilih saudara Kaban yang bermasalah? Kapan citra partai ini akan bisa diangkat?" ujarnya. (vivanews/shodiq ramadhan)