Menteri Kehakiman Jack Straw secara terbuka meminta maaf untuk pernyataan kontroversial tentang wanita muslim yang menutup wajah mereka. Ia mengeluarkan permintaan maaf dalam pertemuan publik dengan Muslim yang menjadi konstituennya di Blackburn, Inggris.
Straw mengatakan pada tahun 2006 ia pernah meminta konstituen perempuan Muslim untuk membuka jilbab dan cadar mereka selama pertemuan. Ia berdalih merasa kurang nyaman berbicara dengan orang yang wajahnya tertutup, karena tidak bisa melihatnya. Ia menyesalkan karena permintaannya itu menimbulkan debat publik berkepanjangan hingga tudingan rasis pada dirinya.
Dia mengatakan, "Sungguh tak disangka, skala publisitas pada bulan Oktober 2006 sangat besar. Saya menyesal telah menimbulkan masalah dan saya minta maaf untuk itu."
"Saya terkejut dan cemas atas komentar-komentarnya,"Kata Nasrullah Anwar, juru bicara Dewan Masjid di Inggris pada Sky News.
Menurutnya, Straw dengan posisinya pada waktu itu seharusnya lebih sensitif dan lebih memahami, dan mungkin memberikan masukan yang lebih baik tentang seperti apa komunikasi yang dia harapkan dan bisa dia diterima.
"Ini mengherankan, orang yang sangat senior dan berpengalaman seperti Jack Straw tidak menyadari bahwa tugas dari seorang wakil terpilih adalah untuk mewakili kepentingan konstituennya, bukan melakukan diskriminasi berdasarkan agama," kata Massoud Shadjareh, ketua Islamic Human Rights Commision.
(nu/mj)