View Full Version
Kamis, 27 May 2010

Manhattan Bangun Pusat Komunitas Muslim

Setelah dengar pendapat diwarnai debat sengit, dewan komunitas kota Manhattan akhirnya mendukung proposal untuk membangun pusat komunitas Muslim di dekat World Trade Center atau dikenal Ground Zero, tempat terjadi tragedi 11 September.

Sejumlah 29 anggota memilih menyetujui, 1 suara menolak dan 10 sisanya memilih abstain, demikian rilis The New York Times, 25 Mei seperti ditulis situs Republika Online hari ini (26/5).

Bangunan yang dinamai Cordoba House, akan memiliki 15 lantai dan berjarak dua blok arah utara dari lokasi menara kembar dulu berada. Bangunan akan memiliki aula ibadah sekaligus auditorium seni berkapasitas 500 kursi, sekolah kuliner, sebuah kolam renang, restoran dan fasilitas lain.

Bukan hanya dari warga Manhattan dan New York, bangunan itu juga mendapat penolakan terus-menerus dari warga AS dan luar negeri. Beberapa hari lalu, Dewan Komunitas No 1, yang mewakili Lower Manahattan dibanjiri ratusan telepon dan surat elektronik terkait proposal tersebut. Sebagian besar mereka justru berasal dari luar New York.

Beberapa anggota yang absen mengatakan mereka sebenarnya menginginkan waktu untuk mempelajari proyek Cordoba lebih jauh, namun dewan menolak sikap pengunduran pemilihan suara hingga sebulan lagi.

Pejabat kota, termasuk walikota New York, Michael R. Bloomberg, juru bicara Dewan Kota, Christine C. Quinn dan presiden distrik Manhattan, Scott M. Stringer berada di balik suara-suara yang memilih menyetujui proposal. Dewan Kota--meski tak bisa menggagalkan--sebenarnya bisa mengubah keputusan pembuatan Landmark tersebut.

Namun, Christine menyatakan akan membantu penyelesaian konstruksi bangunan. "Saya sangat yakin, kami dapat menemukan jalan baik untuk konsep landmar dan pendirian masjid secara bersamaan untuk terus diwujudkan," ujarnya.

Imam Feisal Abdul Rauf, salah satu tokoh penggagas pendirian (penulis buku yang diterjemahkan penerbit Mizan "Seruan Adzan dari Puing WTC") mengatakan pada dewan bahwa pusat komunitas akan membantu "menjembatani dan menyembuhkan perpecahan" di antara Muslim dan pemeluk agama lain.

"Kami mengutuk aksi serangan 11 September dan kami mengutuk terorisme dengan kadar yang sama," ujarnya.

Pusat tersebut, apabila terwujud, diharapkan membuka lapangan pekerjaan bagi 150 tenaga permanen, 500 tenaga paruh waktu. Tak hanya itu, ia juga akan menawarkan rangkaian kemajemukan budaya yang menjadi model 92nd Street, nama jalan dimana bangunan akan didirikan.


latestnews

View Full Version