View Full Version
Selasa, 01 Jun 2010

Pemerintah Pastikan Tak Ada WNI Tewas di Gaza

Pemerintah memastikan tak ada warga negara Indonesia yang meninggal di kapal Mavi Marmara. Pemerintah masih menunggu keputusan pemerintah otoritas Israel untuk memulangkan ratusan tim relawan

yang tertahan di Gaza.

"Ada 12 WNI yang berada di kapal Mavi Marmara dan sampai saat ini tidak ada yang meninggal," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Teguh Wardoyo, saat dihubungi, Selasa (1/6).

Pemerintah memperoleh informasi kondisi 12 warga negara Indonesia dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Sedangkan, pemerintah Palestina mendapat informasi dari warga negaranya yang berada di Palestina maupun Israel.

Sekitar 500 relawan dari 30 negara bergabung dalam misi kemanusiaan untuk Palestina. Kapal Mavi Marmara yang membawa sukarelawan dari berbagai negara untuk misi kemanusiaan ke Gaza diserang tentara Israel saat menembus blokade. Sejumlah warga negara Indonesia ikut dalam rombongan itu.

Perwakilan pemerintah yang ada di Yordania, Beirut, dan Turki, terus berkoordinasi dengan otoritas Palestina untuk memastikan keberadaan dan kondisi Warga Negara Indonesia yang berada di Mavi Marmara. Pemerintah tak bisa berkomunikasi langsung dengan pemerintah otoritas Israel karena tak memiliki hubungan diplomatik.

Saat ini, kata Teguh, 12 warga negara Indonesia masih berada di dalam Mavi Marmara. Kapal itu tertahan di Pelabuhan Ashdod yang berjarak 25 kilometer dari Tel Aviv, ibukota Israel. Namun, pemerintah Indonesia belum bisa menghubungi seorang pun yang berada di kapal penumpang yang mampu menampung 800 orang itu.

Hingga kini, pemerintah belum bisa menentukan mekanisme evakuasi warga negara Indonesia yang tertahan di Mavi Marmara. Pemerintah menilai jalur terdekat untuk memulangkan belasan warga Indonesia adalah melalui Amman, Yordania. "Untuk memulangkan kami harus melihat dokumen-dokumennya dan jalur transportasi teraman," katanya. (mj)


latestnews

View Full Version