Para peserta sidang khusus Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) semalam (31/5) tidak terkejut dengan upaya Amerika Serikat untuk menjegal upaya perilisan kecaman keras terhadap Israel
menyusul serangan terhadap konvoi bantuan Freedom Flotilla.
Sidang yang diusulkan oleh Lebanon, sebagai Ketua Periodik Dewan Keamanan dan Turki itu menampung kecaman tegas dan protes keras dari berbagai negara yang menuntut pencabutan blokade pasca tragedi serangan tersebut. Negara-negara Arab juga mengikuti langkah Turki dan Lebanon itu dengan mengecam dan menuntut dilakukannya penyelidikan terkait kasus ini.
Namun Amerika Serikat menentang kecaman keras terhadap Israel dan menghapusnya dari statemen akhir sidang. Amerika Serikat yang diwakili oleh Alejandro Wolff, hanya menyetujui poin soal penambahan kuota masuknya bahan pangan ke Jalur Gaza. Pada sidang tersebut, Wolff berupaya mengesankan bahwa Israel tidak bersalah, dan cenderung membela Israel.
Tidak hanya itu, Wolff juga menilai pengiriman bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh konvoi Freedom Flotilla sangat provokatif. "Seharusnya pengiriman dilakukan dengan cara-cara yang non-provokatif," katanya. (IRIB/mj)