Ormas Islam Hidayatullah akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari dari tanggal 6 hingga 10 Juni itu, akan dibuka oleh Menteri Agama RI Suryadharma Ali, Ahad (6/6) malam, bertempat di Kompleks Masjid Al-Markaz al-Islami. Munas mengambil tema "Satu Tekad Membangun Peradaban Islam, Menuju Indonesia Bermartabat".
Rencananya acara pembukaan didahului dengan tabligh akbar bersama Ust Yusuf Mansyur sekaligus penggalangan dana kemanusiaan. Mantan wakil presiden Jusuf Kalla juga dijadwalkan memberikan sambutan. Kegiatan diikuti oleh sekitar 1.200 peserta.
Munas akan membahas beberapa hal, antara lain perubahan Pedoman Dasar Organisasi (AD/ART), serta pengesahan program umum lima tahunan. Humas Hidayatullah Haryono Madari mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan sejumlah rekomendasi, baik menyangkut persoalan internal maupun eksternal. ‘’Sebagai pelengkap, kami memberikan penghargaan kepada para guru dan dai berprestasi,’’ ungkapnya.
Agenda tak kalah penting adalah pemilihan Ketua Umum Pimpinan Pusat serta anggota Dewan Syura Hidayatullah . Beberapa kandidat Ketua Umum untuk periode 2010-2015 telah dimunculkan melalui nominasi yang diajukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
Di antara nominasi tercatat ketua umum periode 2005-2010 Abdul Mannan, anggota DPD RI Abdul Aziz Qahhar, Pemimpin Hidayatullah Media Hamim Thohari, serta anggota Dewan Syura Abdul Rahman dan Nashirul Haq. Nama-nama tersebut merupakan hasil rekapitulasi dari usulan-usulan DPW yang dilakukan sebulan sebelum Munas diselenggarakan.
Berbeda dengan organisasi lain, pemilihan Ketua Umum Hidayatullah tidak dilakukan oleh peserta Munas secara langsung, melainkan oleh tim formatur. Tim ini terdiri dari Anggota Majelis Pertimbangan Pusat yang dipilih sebelumnya, ditambah kandidat definitif anggota Dewan Syura yang berjumlah 33 orang, dan dipimpin oleh Rais Am. (republika/shodiq ramadhan)