Perkembangan Muhammadiyah di Jepang ternyata cukup menggembirakan. Hampir setiap hari anggota Muhammadiyah terus bertambah terutama dari orang asli Jepang. Bahkan secara keseluruhan bahyak orang Jepang yang semakin faham tentang Islam dan menjadi muslim sekaligus anggota Muhammadiyah.
“Saat ini jumlah umat Islam di Jepang kurang lebih 10 ribu orang, dimana 50 persen orang asli Jepang. Sementara jumlah penduduk Jepang mencapai 125 juta orang. Meski tergolong kecil, tetapi perkembangan dakwah Islam di Jepang cukup berhasil,” ungkap Muhammad Kustiawan MA, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PICM) Jepang kepada Suara Islam di Muktamar Muhammadiyah, Senin (5/7). Adapun tokoh intelektual Jepang yang telah masuk Islam sekaligus menjadi anggota Muhammadiyah adalah Prof Dr Iguchi, Guru Besar Waseda University yang juga ikut hadir dalam Muktamar di Yogyakarta.
Dikatakannya, umat Islam di Jepang sering mengadakan pengajian bersama yang dihadiri umat Islam dari berbagai bangsa seperti Indonesia, Turki, Pakistan, Malaysia dan orang Jepang sendiri. Kalau dulu di seluruh Jepang hanya terdapat dua masjid di Tokyo, sekarang hampir setiap distrik atau ibukota propinsi di Jepang terdapat masjid.
Memang diakuinya, dakwah Islam di kalangan rakyat Jepang yang masih kuat memeluk agama Shinto (menyembah matahari) mengalami banyak tantangan. Pasalnya, rakyat Jepang mendengar Islam justru dari pemberitaan media massa internasional yang dikendalikan Yahudi Zionis, sehingga banyak berita yang bias tentang Islam. Berita itulah setiap hari yang didengar rakyat Jepang tentang Islam.
“Memang mayoritas rakyat Jepang mendengar Islam justru dari media massa dalam negeri maupun internasional, bukan dari pengajian-pengajian yang digelar umat Islam di Jepang,” ujar alumnus UGM dan kandidat doktor dari Kokushikan University of Tokyo tersebut. (Abdul Halim)