Meski semakin terlihat Din Syamsuddin akan kembali menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2010-2015, namun tampaknya Amien tetap ngotot agar Muhammadiyah dipimpin kaum muda , bukan kaum tua seperti sekarang ini.
Memang perolehan suara Din paling besar dibanding ke 12 pimpinan Muhammadiyah lainnya yang dipilih muktamirin pada Senin (5/7/2010) lalu di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Perolehan suara Din mencapai 1915 suara, disusul Muhammad Muqoddas (1650), Malik Fajar (1562), Dahlan Rais (1508), Haedar Nashir (1482), Yunahar Ilyas (1431), Abdul Mu’thi (1322), Agung Danarto (1034), Syafiq Mughni (952), Fatah (942), Goodwil Zubair (931), Bambang Sudibyo (887) dan Sukriyanto AR (797). Merekalah para tokoh yang nanti bakal memimpin Muhammadiyah secara kolektif kolegial selama 5 tahun kedepan.
“Sebaiknya orang-orang muda yang mengisi kursi pimpinan Muhammadiyah, sedangkan yang tua sebagai penyeimbang dan pengontrol. Saatnya yang mudalah yang memimpin. Mengapa dulu saya mengundurkan diri, karena banyak kritik, sudah tua”, ungkap Amien yang secara tersirat mendukung tampilnya Haedar Nashir menggantikan Din Syamsuddin yang selama ini menjadi rivalnya.
Menurut Amien, sesungguhnya ada banyak calon pimpinan dengan berbagai latar belakang yang siap memimpin Muhammadiyah. Apalagi kepemimpinan Muhammadiyah bersifat kolektif kolegial. Sehingga diharapkan ke 13 pimpinan Muhammadiyah yang terpilih itu akan saling mengisi, sehingga mampu menguatkan Muhammadiyah. Sebab kalau mereka disinergikan, maka akan mampu membawa Muhammadiyah kedepan lebih baik lagi. (Abdul Halim)