Pengurus Pusat Front Mahasiswa Islam (PP. FMI) menggelar aksi di depan istana negara pada kamis, (29/7/2010). Dalam aksinya tersebut FMI menolak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), menolak pembatasan pemakaian subsidi BBM bersubsidi dan menuntut penuntasan kasus Century yang sudah di peti-es-kan DPR.
“PP. FMI menilai kenaikan TDL sama dengan menaikan harga sembako, pemeritah juga tengah melakukan kejahatan ketika melakukan pembatasaan pemakaian subsidi BBM”, ujar ketua umum PP. FMI Ibrahim.
Terkait dengan di peti-eskannya kasus century PP. FMI juga mendorong kepada DPR dan pemerintah agar bertindak secara serius mengungkap keterlibatan wakil presiden Boediono dalam melancarkan pencurian uang negara sebesar 6,7 triliun.
Menurut Ibrahim “paradigma ekonomi perintah Neolibral, wajar jika pemerintah tidak pernah berpihak kepada rakyat kecil. Kenaikan TDL, pencabutan subsidi disegala bidang adalah buktinya. Oleh karena itu PP. FMI menyerukan kepada pemerintah dan mengajak kepada umat Islam untuk meninggalkan sistem ekonomi Neoliberal dan beralih kepada sistem ekonomi Islam”, tegasnya. (mj)