Kapolda Metro Jaya yang baru, Inspektur Jenderal Pol. Sutarman, menyatakan siap melanjutkan program dan tongkat kepemimpinan dari Komisaris Jenderal Pol. Timur Pradopo sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya).
"Pada prinsipnya pimpinan boleh berganti tapi program harus berlanjut," kata Sutarman saat acara pisah sambut di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Kamis, (07/10/2010).
Sutarman juga menyatakan siap melanjutkan program Timur dengan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif. Jenderal polisi bintang dua itu menegaskan akan menindak aksi premanisme yang menjadi penyakit masyarakat dan menangkap pelaku pelanggaran yang mengganggu ketentraman.
Langkah konkritnya, menurut mantan Kapolda Jawa Barat itu, adalah dengan melakukan penangkapan terhadap siapapun yang melakukan tindak pidana. Baik preman maupun anggota kepolisian yang berbuat kesalahan.
Sementara itu, Komjen Pol. Timur Pradopo menyatakan serah terima jabatan untuk pergantian Kapolda merupakan hal biasa bagi anggota Bhayangkara untuk melaksanakan tugasnya.
"Ini bentuk regenerasi kepolisian," ucap calon tunggal Kapolri itu.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri melakukan pergantian terhadap Irjen Pol. Timur Pradopo dari Kapolda Metro Jaya menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri. Selain itu, Kapolri juga melaporkan kenaikan pangkat Timur Pradopo dari Irjen Pol. (jenderal bintang dua) menjadi Komjen (jenderal bintang tiga).
Dalam acara pisah sambut itu turut hadir beberapa tokoh ormas Islam seperti Wakil Sekjen Front Pembela Islam Awit Masyhuri, Ketua DPD FPI Jakarta Habib Salim Alatas, Pimpinan Perguruan Islam As Syafi'iyah KH. Abdul Rasyid AS, Sekjen Forum Umat Islam KH. Muhammad Al Khaththath dan tokoh ormas/OKP lainnya. (antara/shodiq ramadhan)