Kabar santer yang menyebutkan akan adanya reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II berkaitan dengan satu tahun kinerjanya, membuat sport jantung sejumlah anggota kabinet. Jika tidak kuat, bisa-bisa terkena serangan jantung.
Namun bagi Menteri Agama Suryadharma Ali, kabar akan adanya reshuffle kabinet oleh Presiden SBY ditanggapi dengan santai dan tenang-tenang saja, tidak sampai sport jantung. Baginya adanya reshuffle atau tidak ada reshuffle tidak menjadi masalah. Bahkan kalau sampai ada reshuffle dan dirnya ikut terkena juga tidak masalah.
“Kalau jadi menteri jangan takut di reshuffle. Kalau takut di reshuffle jangan jadi menteri,” ujar Menag Suryadharma Ali seusai pemaparan mengenai satu tahun kinerja Kementerian Agama di Kantor Pusat Kemenag, Senin (18/10).
Menurut Menag, reshuffle kabinet adalah sesuatu yang lumrah dan wajar bagi sebuah organisasi pemerintahan. Sebab reshuffle pasti akan dilakukan Presiden demi perbaikan kinerja pemerintahannya.
Namun bagi Menag, satu tahun KIB II seharusnya belum perlu diadakan reshuffle. Sebab satu tahun bukanlah waktu yang cukup untuk menilai kinerja para menteri satu persatu. Tetapi jika sampai terjadi reshuffle, Menteri Agama dan Menteri Perumahan Rakyat yang berasal dari PPP siap menghadapinya.
Adapun isyu santer yang berasal dari Istana menyebutkan, jika sampai terjadi reshuffle kabinet, Menag Suryadharma Ali akan tukar kursi kabinet dengan Menakertrans Muhaimin Iskandar. Jadi Ketua Umum PPP Suryadharma Ali akan menjadi Menakertrans dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan menjadi Menag. (Lim)