View Full Version
Sabtu, 23 Oct 2010

Aksi Diam di Depan Gedung Putih

Dia tersenyum lembut, tanpa rasa  penasaran atau protes, terlihat seorang pria sudah berumur, tampak berdiri tegar tepat di depan Gedung Putih dengan satu spanduk putih besar di tangannya : Apa itu Islam ?
   
Mohammad Ali Salih sebenarnya menunggu mereka yang  mendekati dia mencari jawaban atas dua pertanyaan tertulis hitam tebal  pada banner putih : "Apa itu Islam" dan "Apa itu Terorisme".
   
"Saya hanya ingin rakyat Amerika untuk berpikir," kata Saleh. "Saya ingin orang  melihat banner saya untuk berpikir sebelum ia pergi tidur apakah  Islam itu , dan apa sesunguhnya iman itu?"
   
Setiap akhir pekan, ia berdiri dengan banner dengan satu tujuan: memacu Amerika untuk berpikir tentang esensi sejati imannya banyak-stereotip dan makna dari istilah terorisme yang kontroversial :"Saya tidak yakin rakyat Amerika tahu apa Islam itu,"  ujar Saleh, yang telah menjadi koresponden Washington untuk beberapa surat kabar dan majalah di Timur Tengah sejak tahun 1980.
   
"Hal lain yang saya ingin orang Amerika pikirkan adalah tentang  istilah terorisme. Tidak ada definisi tertentu dari terorisme. Sampai saat ini PBB belum mampu menetapkan definisi dan terminologi terorisme. "
   
Seperti yang  Shalih katakan, banyak orang membaca apa yang tertulis pada banner sambil berjalan. Beberapa dari mereka berhenti untuk melihat dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik. Salah satu dari mereka datang lebih dekat dan menjabat tangan Shalih.
   
"Nama saya Eric. Saya Yahudi. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih atas apa yang Anda lakukan. " Salih tersenyum dan mengatakan ia bertemu dengan banyak orang seperti Eric yang menghargai usahanya.
   
"Baru-baru ini, saya didekati oleh kelompok-kelompok gereja di Virginia yang ingin bertemu saya. Mereka hanya berdiri di dekat saya dan berdoa untuk saya. Kelompok  agamalain  juga dari Virginia, melakukan hal yang sama. "

Perang Terhadap Islam dan Kaum Muslim
Salih pertama kali meluncurkan kampanye ‘sendirian’, di akhir 2008, hari-hari terakhir  George W. Bush :"Sejak 9 / 11 saya mulai sangat sedih, kecewa dan marah karena apa yang  disebut perang melawan teror (War On Terrorism) mulai terjadi " ujarnya. "Aku  percaya kemudian bahwa  perang melawan terorisme adalah perang terhadap Islam dan kaum Muslim."
   
Dia terus melakukan aksi diamnya setiap akhir pekan,  sampai Barack Obama datang ke Gedung Putih dengan pesan perubahan dan melakukan perjalanan ke Kairo menjanjikan sebuah harapan baru dalam hubungan AS-Muslim.
   
"Ada banyak harapan dan harapan untuk berubah," kata Saleh. "Tapi akhirnya aku  percaya pada akhir tahun lalu bahwa Obama hanya seorang politikus”.
   
"Hari-hari ini, media dan politisi sedang berbicara lagi tentang terorisme dan itulah sebabnya saya kembali lagi untuk meminta rakyat Amerika nenikirkan apa itu Islam dan apa itu terorisme?"
   
Salih mengatakan penangkapan lima orang Amerika muda di Pakistan Desember lalu atas tuduhan teror, menjadi  alasan lain yang membuatnya menyadari sudah waktunya untuk kembali melakukakan aksi diamnya ke Gedung Putih dengan spanduk itu.
   
Kelimanya mengatakan kepada pengadilan Pakistan mereka bukan teroris melainkan Jihad yang ingin berjuang bersama rakyat Afghanistan melawan pasukan Barat.
   
Salih melihat kampanye damai  one-man (sendirian) sebagai demonstrasi. "Semua orang telah melakukan apa yang dia bisa lakukan. Dan ini adalah yang paling  bisa saya lakukan. (msa/OnIslam)


latestnews

View Full Version