View Full Version
Senin, 25 Oct 2010

Menangis karena Takut dan Ingat kepada Allah

Menangis karena takut kepada Allah disunahkan. Dalilnya adalah al-Quran dan as-Sunah. Adapun dalil-dalil dari al-Quran adalah:

Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis? (TQS. an-Najm [53]: 59)
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu`. (TQS. al-Isra [17]: 109)

Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (TQS. Maryam [19]: 58)

Adapun dalil dari as-Sunah adalah:
Dari Ibnu Mas'ud ra., ia berkata; telah bersabda Nabi saw. kepadaku:

"Bacakanlah al-Quran untukku." Wahai Rasul! Apakah aku harus membaca al-Quran untukmu, sedangkan al-Quran itu diturunkan kepadamu? Beliau saw. bersabda, "Aku sangat menyukai mendengarkan al-Quran dari orang lain." Ibnu Mas'ud berkata; Maka aku membacakan al-Quran surat an-Nisa untuk Rasul, hingga aku sampai pada ayat: "Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)." (TQS. an-Nisa [4]: 41). Kemudian Rasulullah saw. bersabda, "Cukup sampai di sini." Aku menoleh kepada Rasul saw., ternyata kedua matanya mengucurkan air mata. (Mutafaq `alaih).

Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah saw. pernah berkhutbah dengan khutbah yang selama aku hidup tidak pernah mendengarnya. Rasulullah saw. bersabda:

Andaikata kalian mengetahui apa-apa yang aku ketahui, maka niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Kemudian sahabat menutupi wajah mereka dan menangis tersedu-sedu. (Mutafaq `alaih)

Dari Abû Hurairah ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
Ada tujuh golongan yang Allah akan menaunginya pada saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. …. Orang yang mengingat Allah ketika sendirian sehingga bercucuran air matanya. (Mutafaq `alaih)

Dari Ibnu Umar, ia berkata; ketika sakit Rasulullah saw. semakin parah, maka disampaikan kepada beliau tentang shalat (siapa yang akan menjadi imamnya, penj.). Rasulullah saw. bersabda:

Perintahkan kepada Abû Bakar untuk menjadi imam shalat. `Aisyah berkata, "Sesunggunya Abû Bakar adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya. Jika ia membaca (al-Quran, penj.), maka ia pasti akan banyak menangis." (Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhâri). Dalam riwayat Muslim dikatakan `Aisyah berkata:

Aku berkata, "Wahai Rasulullah saw., sesungguhnya Abû Bakar adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya. Apabila ia membaca al-Quran, maka ia tidak akan bisa menahan air matanya." (Mutafaq `alaih)

Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda kepada Ubay bin Ka'ab ra.:

Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk membacakan kepadamu ayat ini, "Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya)." (TQS. al-Bayyinah [98]: 1). Ubay berkata, "Apakah Allah menyebutkan namaku?" Rasulullah saw. bersabda, "Ya" Kemudian Ubay pun menangis. (Mutafaq `alaih)

Dari Abû Hurairah, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
Tidak akan masuk neraka seorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu kembali lagi ke payudara. Dan tidak akan berkumpul debu perang fisabilillah dengan asap neraka jahannam. (HR. at-Tirmidzi. Ia berkata, "Hadits ini hasan shahih")

Dari Abdullah bin Syukhair ra. ia berkata:
Aku mendatangi Rasulullah saw. pada saat beliau sedang shalat. Di perut beliau terdapat suara mendidih -seperti mendidihnya kuali- karena menangis. (Imam an-Nawawi berkata, "Hadits ini diriwayatkan oleh Abû Dawud dan at-Tirmidzi dalam kitab asy-Syamail dengan sanad shahih").

Dari Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, sesungguhnya Abdurrahman bin Auf diberikan makanan pada saat ia (hendak berbuka) shaum. Maka ia berkata:

Mush'ab bin Umair telah terbunuh padahal ia lebih baik dariku. Ia dikafani dengan bajunya. Apabila kepalanya ditutup, maka kakinya kelihatan. Bila kakinya ditutup, maka kepalanya kelihatan dan aku melihatnya. Dan Hamzah telah terbunuh, ia lebih baik dariku. Sementara (kehidupanku) di dunia dilapangkan seperti saat ini. Atau ia berkata, "Aku diberi harta dunia seperti saat ini. Aku khawatir kebaikan-kebaikanku dipercepat." Ibrahim berkata, "Kemudian ia menangis hingga membiarkan makanannya"

Dari al-Irbad bin Sariyah ra., ia berkata:

Rasulullah telah menasihati kami dengan nasihat yang menyebabkan hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. (HR. Abû Dawud. At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih").

Dari Anas ra. bahwa Nabi saw ia bersabda:
Barangsiapa mengingat Allah kemudian keluar air matanya karena takut kepada Allah hingga bercucuran jatuh ke tanah, maka dia tidak akan disiksa di hari kiamat kelak. (HR. al-Hâkim dalam kitab Shahih-nya, disetujui oleh adz-Dzahabi)

Dari Abû Raihanah, ia berkata; kami keluar bersama Rasulullah saw. dalam satu peperangan. Kami mendengar beliau saw. bersabda:

Neraka diharamkan atas mata yang mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah. Neraka diharamkan atas mata yang tidak tidur di jalan Allah. Abû Raihanah berkata; Aku lupa yang ketiganya. Tapi setelahnya aku mendengar beliau bersabda, "Neraka diharamkan atas mata yang berpaling dari segala yang diharamkan Allah." (HR. Ahmad, al-Hâkim dalam kitab Shahih-nya, disetujui oleh adz-Dzahabi dan an-Nasâi).

Dari Ibnu Abi Malikah, ia berkata; aku duduk bersama Abdullah bin Amru di atas batu, maka ia berkata:

Menangislah! Jika tidak bisa berusahalah untuk menangis. Jika kalian mengetahui ilmu yang sebenarnya, niscaya salah seorang dari kalian akan shalat hingga patah punggungnya. Dia ia akan menangis hingga suaranya terputus. (HR. al-Hâkim dalam kitab Shahih-nya, disetujui oleh adz-Dzahabi).

Dari Ali ra. ia berkata:
Tidak ada ahli berkuda di antara kami pada perang Badar kecuali Miqdad. Dan aku telah memperhatikan keadaan kita, tidak ada yang berdiri kecuali Rasulullah saw. di bawah suatu pohon. Beliau shalat dan menangis hingga waktu shubuh. (HR. Ibnu Huzaimah dalam kitab Shahih-nya).

Dari Tsauban ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
Kebahagiaan bagi orang yang bisa menguasai dirinya, menjadi lapang rumahnya, dan dapat menangis oleh kesalahannya. (HR. ath-Thabrâni dengan sanad hasan).


latestnews

View Full Version