Pakistan kini mengalami polarisasi konflik yang luar biasa. Konflik itu terjadi antara Taliban – Pemerintah, Sunni-Syiah, antar partai politik dan antar kelompok kepentingan lainnya.
Setidaknya 67 orang telah tewas dan puluhan lainnya terluka setelah seorang pembom bunuh diri 17 tahun meledakkan sebuah masjid Muslim Sunni di kota Darra Adam Khel, barat laut Pakistan selama shalat Jumat, 5 November kemarin. Ledakan bom meruntuhkan bagian atap masjid, menimpa para jamaah.
Darra Adam Khel merupakan kota yang terkenal sebagai pasar tentara (arm bazaar) dan terletak sekitar 40 km selatan Peshawar, ibukota Pakhtunkhwa Khyber, sebelumnya dikenal sebagai Provinsi North West Frontier.
Ada kekhawatiran jumlah korban tewas diperkirakan bisa bertambah. Seorang pejabat lokal di Darra Adam Khel, provinsi Pakhtunkhwa Khyber, mengatakan 11 anak-anak termasuk di antara yang mati, koran Dawan melaporkan.
Pakistan Tehrik-e-Taliban (TTP), atau Gerakan Taliban Pakistan, mengaku bertanggungjawab atas serangan, yang bukan yang pertama terhadap masjid tersebut, ujar wartawan Al Jazeera Kamal Hyder . “Bahan peledak pembom bunuh diri itu beratnya antara 10 hingga 15 kg”, katanya.
Serangan kedua
Sebuah serangan kedua menghantam masjid lain di Badabher, sebuah kota dekat Peshawar, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 20 orang lainnya. Associated Press melaporkan, Imam masjid tewas setelah tiga penyerang melemparkan granat tangan ke dalam masjid selama shalat malam.
Pakhtunkhwa Khyber telah mengalami kekerasan terus-menerus sepanjang satu setengan tahun lalu karena pemerintah Pakistan telah memerangi Taliban dan kelompok pro- Taliban lainnya di daerah-daerah dekat perbatasan dengan Afghanistan.
"Ada pola muncul secara teratur dengan masjid menjadi sasaran tak terhindarkan ," kata Hyder. Dia mengatakan, serangan di situs agama telah menyebabkan kemarahan meluas di Pakistan. "[Taliban] telah tercerabut dari banyak daerah, [mereka] tidak mampu menyatu kembali dan menentang pemerintah," kata Hyder. "Ini lebih merupakan taktik gerilya. Mereka lebih memilih target dan sasaran lunak (Masjid) pada saat ini.."
Darra Adam Khel terletak di jalan raya yang berfungsi sebagai penghubung utama antara Peshawar dan daerah ajang pertempuran berat di Waziristan Utara dan Selatan, daerah yang terletak di wilayah kesukuan Federal.
Tidak adanya sebuah rumah sakit di atau dekat kota, yang berarti bahwa warga harus mengangkut korban pemboman sampai jalan raya menuju ke Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar.
Haji Razaq Khan, seorang anggota senat Pakistan dari Darra Adam Khel, mengatakan bahwa Malik Wali Khan, seorang tua suku lokal -- yang telah mendorong warga untuk melawan Taliban -- mungkin telah menjadi target, Associated Press melaporkan. Tidak jelas apakah Malik Wali Khan telah terluka.
Khalid Umarzai, seorang kepala pemerintahan daerah, menyarankan serangan bisa saja sebagai pembalasan atas operasi militer di wilayah pejuang (Taliban). Pada bulan Oktober, sebuah serangan bom di sebuah masjid Sunni di pinggiran Peshawar menewaskan tiga orang, melukai 22 lainnya. Hal ini juga terjadi selama shalat Jumat.
Sekitar 3.800 orang telah tewas dalam serangan bunuh diri dan bom sejak pasukan pemerintah menyerbu Masjid Merah di Islamabad pada tahun 2007, tulis Koran Dawn. [suara-islam/msa/Aljazeera]