Dua tentara AS akan menghadapi sidang karena membunuh warga sipil Afghanistan yang sedang melakukan olahraga di provinsi Kandahar selatan. Tidak menutup kemungkinan dua tentara AS tersebut akan menjalani pengadilan militer.
Para prajurit sengaja membunuh tiga warga Afghanistan di Kandahar pada bulan Juni tahun ini.
Sidang minggu ini bisa saja memutuskan kedua orang tentara tersebut dapat menghadapi hukuman mati.
SebelumnyA Pada bulan September, sebuah sidang serupa diadakan untuk Jeremy Morlock yang juga dituduh melakukan pembunuhan. Tentara AS mendapatkan hukuman mati dalam kasus Morlock.
Pasukan Pembunuh
Salah satu tentara telah dilaporkan membentuk "tim membunuh" atau "pasukan pembunuh", mereka secara acak mengeksekusi warga sipil Afghanistan.
Para peneliti mengatakan siapa saja yang berani melaporkan kejadian itu diancam dengan kekerasan.
Analis mengatakan itu bisa menjadi salah satu kejahatan perang paling serius kasus-kasus yang muncul dari perang Afghanistan.
Dalam perkembangan terpisah, setidaknya dua warga sipil Afghanistan tewas dalam ledakan bom di Provinsi Helmand selatan. Bom - tersembunyi di sebuah kereta dan meledak di ibukota propinsi Lashkar Gah.
Ledakan itu terjadi hanya satu hari setelah ledakan lain di kota menewaskan sedikitnya lima warga sipil dan melukai enam orang lain.
Juga pada Minggu, sebuah ledakan di provinsi Faryab utara menewaskan sembilan orang dan banyak lainnya terluka.
Warga sipil telah menjadi korban utama kekerasan di Afghanistan, khususnya di provinsi bermasalah di negara selatan dan timur.
Sebuah laporan PBB baru-baru ini mengatakan korban sipil telah meningkat hampir sepertiga pada paruh pertama tahun 2010, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Isu korban sipil telah menyebabkan friksi antara Washington dan pemerintah Kabul dan menyebabkan peningkatan dramatis dalam sentimen anti-Amerika di Afghanistan. (mj/prestv)