View Full Version
Senin, 25 Apr 2011

Biadab, Drone AS Bantai 25 Perempuan dan Anak-Anak Pakistan

Islamabad (SI ONLINE) - Pesawat tak berawak (Drone) Amerika terus melakukan genosida terhadap orang  tidak bersalah di sabuk suku Pakistan utara. Sebuah serangan dini hari di beberapa rumah Waziristan Utara  menewaskan sedikitnya 25 orang, termasuk sejumlah besar wanita dan anak-anak tewas dan banyak lainnya terluka parah, demikian laporan Pakistan Observer, Sabtu (23/4/2011).

Emosi meninggi di Waziristan Utara, karena menurut  penduduk setempat, serta sumber-sumber independen mengatakan bahwa semua orang yang tewas oleh drone Amerika  adalah warga sipil tak berdosa.

Rudal 'drone' menyerang Jumat setelah tur Kepala Staf Gabungan Amerika Laksamana Mike Mullen ke Pakistan. Hanya sehari sebelumnya, Jenderal Amerika selama pertemuan dengan kepala Angkatan Darat Pakistan Kayani  telah diberitahu dengan sangat  jelas bahwa serangan pesawat tak berawak di wilayah Pakistan  membuktikan sangat kontra produktif dan perlu dihentikan segera.

Laporan  dari markas NWA (North Waziristan Agencies)  Miram Shah mengatakan intelijen  CIA mengoperasikan  pesawat mata-mata  menargetkan gabungan sasaran di daerah Yushghalla di Spinwam Tehsil Waziristan Utara,  dengan meluncurkan sebanyak enam rudal jenis Hellfire.

Sasaran yang curigai sebagai rumah-rumah militant Taliban rata dengan tanah. Namun ikut hancur luluh rumah penduduk sipil.    Lebih dari selusin warga sipil termasuk 25 perempuan dan  anak-anak menjadi  mangsa keganasan serangan dronoe", kata  seorang pejabat keamanan mengkonfirmasi.

"Drone Amerika  menembakkan lima rudal pada suatu senyawa dalam Spinwam, 40 kilometer (25 mil) timur laut Miran Shah, "kata seorang pejabat intelijen setempat menambahkan beberapa orang juga terluka dalam serangan, yang berlangsung sekitar pukul 04:30

Penduduk setempat bergegas ke lokasi sasaran rudal drone,  tanpa peduli bahwa pesawat Amerika mungkin menyerang lagi dan mengambil mayat-mayat dan korban luka-luka dari reruntuhan.

Beberapa laporan mengatakan sasaran serangan milik kelompok Hafiz Bahadar Gul, militan Taliban,  tetapi rumah yang berdekatan yang juga hancur oleh serangan rudal dimiliki oleh seorang warga lokal bernama Sharif yang tidak  punya hubungan dengan militan.

Selama ini serangan di Waziristan Utara  tahun ini paling mematikan dilakukan pada tanggal 17 Maret ketika pesawat-pesawat yang dioperasikan CIA telah mendatangkan malapetaka pada Jirga dari para tetua suku,  membunuh hingga 50 orang, semua suku-suku yang tidak bersalah.

Drone dioperasikan tanpa pilot telah menjadi mesin pembunuh mengerikan  di sabuk utara Pakistan sejak Agustus 2008,   menewaskan lebih dari 1500 orang di lebih dari 250 serangan. Berbagai laporan memberikan indikasi penyerangan drone lebih dilakukan CIA  merupakan hobi atau kesenangan semata.

Amerika Serikat mengatakan pihaknya tidak akan menghentikan serangan pesawat tanpa awak yang dilakukan di Pakistan. AS mengabaikan seruan berulang kali dari Islamabad dan rakyat Pakistan untuk mengakhiri serangan yang tidak diizinkan PBB tersebut.

Hal tersebut disampaikan saat Kepala Staf Gabungan Laksamana Mike Mullen bertemu dengan para pejabat tinggi dinas intelijen Pakistan di Lahore. AS sebelumnya bersikeras dengan posisinya mengenai kelanjutan serangan drone dalam sebuah pertemuan antara Direktur CIA Leon Panetta dan Letnan Jenderal Ahmad Shuja Pasha, kepala dinas intelijen Pakistan, Inter-Services Intelligence (ISI) di Washington pekan lalu.

Washington beberapa kali mengklaim menjalin kesepakatan dengan Islamabad untuk meluncurkan serangan semacam itu, tapi pemerintah Pakistan mengatakan, tidak ada kesepakatan semacam itu dan mereka beranggapan bahwa serangan udara tersebut merupakan pelanggaran berulang terhadap kedaulatan negara.

Lebih lanjut lagi, para anggota dewan Pakistan mengkritik keras serangan drone AS dan mendesak pemerintah meninjau kembali kebijakan luar negerinya dan lebih tegas untuk menghentikan serangan CIA di Pakistan. Khawaja Saad Rafiq, pemimpin Partai Liga Muslim Nawaz Pakistan, menyalahkan peningkatan terorisme di Pakistan atas serangan drone CIA yang berkelanjutan.

Rusak Hubungan Pakistan-AS

Sebelumnya, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengatakan bahwa serangan drone AS di Pakistan merusak hubungan AS dan Pakistan. Ia bersikeras bahwa pengeboman itu justru merusak upaya melawan terorisme.

Zardari menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Selasa (20/4) saat bertatap muka dengan Duta Besar AS Cameron Munter di Islamabad, sehari sebelum Mike Mullen berkunjung ke Pakistan, demikian dilaporkan koresponden Press TV.

Mullen berkunjung ke Islamabad untuk berdialog dengan para pemimpin Pakistan di tengah serangkaian ketegangan diplomatik, termasuk konflik terkait skala serangan pesawat tanpa awak di Pakistan. Presiden mengatakan, negara itu sudah membayar harga yang mahal dalam perang melawan terorisme, baik dalam hal kerugian materi dan nyawa. Pakistan berulang kali mengkritik serangan-serangan AS dan menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Pakistan.

Rep: M Syah Agusdin
Sumber: Pakistan Observer/suaramedia


latestnews

View Full Version