View Full Version
Senin, 23 May 2011

Umat Islam Indonesia Bangkitlah

Naskah Buletin Ad Dakwah 125 Tahun Ke-III

Kaum muslimin rahimakumullah

Tiada henti-hentinya umat Islam Inodnesia selanjutnya disingkat UII diuji oleh Allah SWT. Setelah dijajah VOC yang telah mengalahkan para sultan di seluruh kerajaan Islam di Nusantara dan kemudian dilanjutkan pemerintah Hindia Belanda, Inggris di masa Raffles dan Perancis dimasa Daendels,  ternyata setelah merdeka hak-hak UII atas negeri ini dikebiri.

Semula  UII yang mengajukan proposal agar setelah merdeka negara ini didasarkan kepada ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam.  Artinya, negara menjalankan syariat Islam sebagai hokum negara yang mengikat seluruh warga negara, baik muslim maupun non muslim. Namun dalam perdebatan BPUPKI proposal itu ditentang keras oleh kalangan  nasionalis, khususnya orang-orang non muslim.  Setelah disetujui kompromi dalam panitia 9 yang memodifikasi kalimat tersebut sebagai: negara berdasarkan ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.  Pembukaan UUD 1945 dengan mencantumkan teks inilah yang kemudian terkenal dengan sebutan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Teks  yang oleh Bung Karno disebut sebagai gentlemen agreement itulah  yang berlaku pada saat proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Keesokan harinya terks tersebut yang terdiri dari tujuh kata itu dihapus, yakni kata : dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya dan diubah menjadi negara berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

Kaum muslimin rahimakumullah

Sejak itulah, dari rezim orde lama hingga orde reformasi ini Islam dan umat Islam selalu dalam posisi diserang dan dipojokkan.    Islam disebut dalam dokumen-dokumen intelijen sebagai eka-raka (ekstrim kanan – radikal kanan) yang disejajarkan dan dikontrakan dengan  kelompok sosialis komunis yang dijuluki eki-raki (ekstrim kiri – radikal kiri).  Hati dan pikiran umat Islam ditarik dan dipaksa oleh negara untuk memeluk sekularisme sebagai agama yang dipaksakan penjajah Amerika sebagai agama dunia.  Islam dan umat Islam digunakan jika diperlukan, misalnya untuk  untuk menumpas PKI.  Namun sampai kapan pun aspirasi Islam diharamkan.  Berbagai pola dan modus operandi dibuat untuk itu. Antara lain, dengan membuat kelompok-kelompok yang menyimpang dari islam dan aliran sesat atau aliran lain yang berpotensi melahirkan konflik untuk digunakan sewaktu-waktu dalam rangka menangkal  gerakan-gerakan UII  yang benar-benar berjuang untuk menghadirkan kehidupan Islam bagi bangsa dan negara Indonesia ini.  

Kaum muslimin rahimakumullah

Adanya berbagai gerakan yang potensial menimbulkan konflik di tengah UII diarahkan untuk pembentukan opini yang memojokkan bahwa gerakan UII itu ekstrim, radikal, dan anarkis.   Ini bisa kita lihat dari pola-pola opini yang dikembangkan pada kasus Kristenisasi di Cekeuting Bekasi dan kasus Ahmadiyah di Cikeusik Banten.   Kita pun mencatat adanya upaya pengalihan isu social politik yang seharusnya menjadi perhatian umat untuk dikaji dan diberikan solusi Islami, seperti kasus-kasus korupsi Century, kasus Gayus dan mafia pajak, kasus  penjualan BUMN kepada asing, termasuk pelarangan beli premium  yang menguntungkan SPBU-SPBU asing, dll.   Bahkan terakhir, ketika ramai-ramai masalah PSSI dan kasus korupsi di Kemenegpora, serta kasus pengadilan Antasari, tiba-tiba muncul masalah NII yang sampai heboh hingga 1 bulan lamanya. 

Kaum muslimin rahimakumullah

Sebagai orang mukmin yang percaya kepada Allah SWT dan hari akhirat, kita tidak pesimis.  Sebab, dengan berbagai ujian dan hujatan kepada Islam dan gerakan Islam, UII semakin dewasa dan sadar tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kita yakin bahwa jika umat Islam bersatu, takkan bisa dikalahkan. Sebab, kekuatan umat Islam yang diback-up dengan kekuatan Allah SWT dijamin oleh Allah Yang Maha Kuasa  adalah kekuatan yang tiada tara.  Allah SWT menegaskan hal itu dalam firman-Nya:   

…padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada Mengetahui.
(QS. Al Munafiqun 8).

Allah SWT juga menghibur Nabi saw. dalam firman-Nya:

Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. dialah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”
  (Yunus ayat 65)

Al Baghawy menerangkan dalam tafsirnya bahwa Izzatullah adalah kekuasaan Allah atas seluruh kekuatan selain Dia SWT.  Izzaturrasul   adalah memenangkan dinullah atas agama semuanya.  Dan izzatul mukminin adalah pertolongan Allah kepada orang-orang mukmin atas musuh-musuh mereka.  Imam Al Qurthuby menerangkan bahwa seluruh kekuatan yang sempurna (al quwah al kamilah) dan kemenangan yang menyeluruh (al ghalabah as syamilah), dan kadar kekuatan yang sempurna (al qudrah at taammah) hanyalah milik Allah semata.

Kaum muslimin rahimakumullah

Itulah keyakinan kita.  Dan bersatunya umat Islam dengan Islam yang diyakininya adalah kekuatan yang menggentarkan musuh-musuhnya.   Hasil survey PEW bahwa 90% masyarakat Indonesia menyetujui politik Islam, juga survey nasional yang menyebut hasil dukungan mayoritas mutlak untuk pembubaran Ahmadiyah dan dukungan signifikan  untuk ormas yang dicap anarkis, itu semua telah menggentarkan kaum kafir dan munafiq yang mengendalikan negeri kita ini.  

Oleh karena itu, UII harus terus mengagendakan bersatu dengan ikatan ukhuwwah Islamiyyah (raabithah al ukhuwwah al Islamiyyah), melakukan kerja bareng untuk mencetak kader generasi penerus yang memiliki kualitas kepribadian Islam unggulan, memiliki visi politik Islami dan wawasan dan pemahaman syariah dalam aspek-aspek kekinian yang mumpuni, serta mempersiapkan gerakan pemikiran dan cultural Islami (al harakah al fikriyyah wa tsaqafiyah Islamiyyah) yang kuat sehingga umat Islam benar-benar bangkit dan memimpin peradaban. 

Kaum muslimin rahimakumullah

Al Quran, As Sunnah, dan berbagai Kitab warisan khazanah Islamiyyah adalah kekayaan pemikiran (ats tsarwah al fikriyyah) yang sangat besar. Dengannya UII bisa tampil memimpin dunia, menjadikan kalimat Allah paling tinggi, ya’lu wala yu’la ‘alaih!  Di situlah kita bisa merasakan wujud nyata dari firman Allah SWT:
Dialah yang Telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.
(QS. At taubah 33).   

Wahai umat Islam Inodonesia (UII), bangkitlah!   Allahu Akbar!

Baarakallahu lii walakum….


latestnews

View Full Version