Shodiq Ramadhan | Rabu, 28 Maret 2012 | 02:47:41 WIB | Hits: 333 | 0 Komentar
Jakarta (SI ONLINE) - Sebenarnya apa sih yang menyebabkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) lambat dalam mengeluarkan fatwa tentang Syiah?. Apakah mereka tidak mau mengeluarkan fatwa, takut pada pemerintah Iran, adanya oknum yang pro Syiah di tubuh MUI atau karena faktor lain?.
Ternyata, faktor penyebab lambatnya fatwa Syiah bukan karena semua itu. Tetapi karena adanya SUSI. Waaahhhh...apakah SUSI yang dimaksud adalah Jenderal SUSI yang disebut Habib Rizieq saat orasi di Bunderan HI, 9 Maret lalu?. Ternyata juga bukan.
"SUSI itu adalah Sunni-Syi'i" kata Ketua MUI Pusat KH Ma'ruf Amin, Selasa (27/3/2012) di Kantor MUI Pusat, Jl Proklamasi 51, Menteng, Jakarta Pusat.
SUSI inilah yang disebut Kiyai Ma'ruf sebagai hal yang sangat merepotkan. "Kajian Syiah ini agak ruwet sedikit", katanya.
Karena itu Kiyai Ma'ruf meminta maaf kepada umat Islam kalau fatwa tentang Syiah hingga sekarang belum juga keluar. "Minta maaf kalau MUI agak lambat. Di MUI ada kesulitan menghadapi kelompok SUSI", tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kiyai Ma'ruf juga menyampaikan bahwa fungsi MUI sebagai lembaga penjaga dan mengurusi ummat (himmayah wa riayatil ummah) akan senantiasa menjaga akidah umat Islam dari bahaya aliran sesat, seperti Ahmadiyah.
Sementara terkait fungsi MUI sebagai wadah pemersatu umat (tauhidil ummah), MUI akan mentolerasi perbedaan yang memang bersifat berbeda (al Mukhtalafu fiihi)."Perbedaan ditolerasi, penyimpangan diamputasi", katanya.
Meski demikian MUI juga menyadari bahwa upaya penyatuan umat juga tidak mudah. "Tauhidul ummah itu susah sekali, ini satu pekerjaan supaya ada kesatuan gerakan (tauhidul harakah)", pungkasnya.
Rep: shodiq ramadhan
Komentar
Belum ada komentar