Rabu, 28 Maret 2012 | 17:44:27 WIB
Jakarta (SI ONLINE) - Salah satu delegasi Front Pembela Islam (FPI) yang turut dalam misi kemanusiaan Global March to Jerussalem (GMJ), Munarman, dideportasi oleh pihak Imigrasi dan Intelijen Yordania. Menurut pihak intelijen Yordania pendeportasian mantan Ketua YLBHI ini adalah atas pesanan intelijen Indonesia.
Anggota Presidium MER-C Joserizal Jurnalis, yang juga satu rombongan dengan Munarman mengabarkan bahwa Munarman dideportasi sesaat setelah mendarat di Bandara Aman, Selasa (27/3/2012) pukul 08.40 waktu setempat.
"Munarman juga dipaksa untuk pulang ke Indonesia pada hari itu juga", kata Jose sebagaimana release yang diterima Suara Islam Online dari MER-C, Rabu sore (28/3/2012).
Melalui pesan singkat yang dikirim Rabu pagi (28/03/2012), Joserizal menyampaikan terkait pendeportasian Ketua DPP FPI Bidang Nahi Munkar yang selama ini vokal membuka gerakan dan lobi Yahudi di Indonesia itu, tim GMJ telah berusaha meminta bantuan kepada KBRI di Amman untuk membantu bernegosiasi dengan pihak imigrasi Yordania.
Duta Besar RI di Jordan, Zainul Bahar Nur dikabarkan langsung datang ke bandara untuk melakukan negosiasi dengan pihak imigrasi Yordania. Namun, negosiasi tersebut tidak membuahkan hasil. Karena faktanya Munarman tetap tidak bisa masuk ke Yordania untuk mengikuti misi kemanusiaan GMJ. Alasan yang disampaikan oleh pihak Imigrasi Yordania bahwa penolakan Munarman adalah atas permintaan pihak Intelijen RI. ''It's not from our side,'' kata mereka sebagaimana dilaporkan Joserizal.
Sebelumnya, Munarman bersama rombongan GMJ rute 2 yang berjumlah 9 orang berangkat ke Yordania pada hari Selasa (27/3), pukul 00.40 wib dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Munarman adalah wakil FPI yang ikut dalam misi kemanusiaan GMJ bersama sejumlah lembaga/LSM lainnya seperti MER-C, VOP (Voice of Palestina), Aqsa Working Group (AWG), Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Forum Indonesia Muda (FIM), I Love Muhammad Network, Perwakilan Mahasiswa sert sejumlah jurnalis.
Joserizal mengatakan bahwa misi GMJ adalah untuk membebaskan Jerusalem dari cengkeraman zionis Israel. “Global March to Jerusalem adalah gerakan penyadaran masyarakat dunia bahwa kota Jerusalem adalah kota untuk 3 agama: Islam, Kristen dan Yahudi serta milik pecinta Kemanusiaan dan Keadilan, bukan milik Zionis,” tegasnya.
Ketakutan Oknum Intelijen
Dugaan kuat sementara, pendeportasian Munarman dari Yordania adalah karena dendam pribadi seorang agen BIN yang selama ini dibuka kedoknya oleh Munarman. Dia adalah Yahya Assegaf.
Munarman memang pernah membebarkan adanya keterlibatan Yahya Assegaf dalam pemberitaan Wikeleaks yang menyudutkan FPI, pada akhir tahun lalu. Hasilnya, menurut Munarman, dirinya diteror oleh sekelompok orang, rata-rata berpenampilan preman, yang datang ke rumahnya, pada Rabu sore, 7 September 2011 lalu.
Para preman yang mencoba menteror Munarman, sebenarnya sudah dilarang masuk oleh para penjaga perumahan Munarman, namun tetap memaksa masuk dan mengatakan hanya ingin silaturahim dengan Munarman. Akhirnya, pihak keamanan komplek mengantarkan rombongan preman yang berjumlah sekitar 6 orang itu menuju rumah Munarman. Anehnya, sesampainya di rumah Munarman, dua orang langsung turun dan langsung menyampaikan pesan ke istri Munarman yang keluar menyambut mereka, bahwa ada pesan dari pak Yahya Assegaf untuk Munarman! Hanya itu pesannya, mereka kemudian langsung pergi meninggalkan lokasi.
Dalam bocoran dokumen yang dirilis WikiLeaks, Yahya Assegaf digambarkan sebagai seorang penasihat yang dekat dengan mantan Kepala BIN Syamsir Siregar. Ia juga penasihat Syamsir Siregar untuk urusan Timur Tengah. Sumber Suara Islam Online menyebut Yahya Assegaf juga merupakan orang yang digunakan untuk membangun kontak dan berhubungan dengan pemerintah Israel.
Sebelumnya, anak Yahya Assegaf, yakni Hani Yahya Assegaf alias Hans Sagov juga diungkap ke publik bahwa ia adalah salah seorang yang membidani lahirnya lembaga Indonesia Israel Public Affair (IIPAC) bersama Benjamin Ketang. IIPAC merupakan lembaga kaki tangan Yahudi di Indonesia.
Sementara, mengenai kasus pendeportasian ini Suara Islam Online belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari Munarman. Pesan singkat yang dikirimkan SI Online masih pending.
Rep: Shodiq Ramadhan