View Full Version
Kamis, 03 May 2012

Irshad Manji Seorang Lesbi Penyebar Bid?ah, Diisolir Saja!

Kamis, 03 Mei 2012 | 15:48:36 WIB

Jakarta (SI ONLINE) – Buku “The Trouble With Islam Today”, yang diterbitkan dalam 30 bahasa oleh tokoh liberal-lesbi Irshad Manji banyak mengandung unsur bid’ah. Sebab di dalam bukunya, ia menyebarkan faham homoseksual dan faham Liberal.

Buku itu juga mendapatkan dukungan penuh dari Barat, karena faham ini dapat membantu penyebaran faham liberalisme. Tujuannya, agar umat Islam dapat menerima homoseksual dan menganggap hal itu sebagai kewajaran. Rencana kehadiran Manji ke Indonesia ditentang mentah-mentah oleh Sekjen MIUMI Ustadz Fahmi Salim, saat dihubungi Suara Islam Online, Kamis (3/5/2012).

“Irshad Manji kita sudah tahu sebagai tokoh feminisme sekaligus pelaku lesbian yang sudah dikenal secara internasional. Banyak media Barat menobatkan dia sebagai tokoh muslimah feminisme yang paling berpengaruh saat ini. Hal ini adalah kepentingan barat untuk mempromosikan faham-faham atau ajaran-ajaran liberalisme, supaya umat Islam itu menerima homoseksual dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar dan tidak perlu ditolak”, jelas master alumni Al Azhar University, Kairo, Mesir itu.

Sebenarnya, lanjut Fahmi, hak orang untuk mengundang orang lain. Termasuk pihak penerbit ingin mengundang tokohnya, itu hak mereka. Tapi umat Islam juga mempunyai hak asasi  untuk menolak keberadaan seorang perusak Islam seperti Irshad Manji itu.

"Jangan sampai lembaga atau ormas-ormas Islam memberikan ruang tempat untuk orang- orang yang bermasalah seperti dia. Kita harus menolak memberikan tempat untuk dia yang melakukan praktik homoseksual yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah”, ungkapnya.

Fahmi lantas mengutip sebuah hadits riwayat Imam Tabrani dari Aisyah ra bahwa Rasulullah saw pernah mengatakan, "Siapa yang menghormati, menyanjung, memuja-muja atau dalam pengertian luasnya memberi tempat bagi orang-orang yang melakukan bid’ah,  penyebaran bid’ah ini secara fundamental ikut membantu menghancurkan Islam.”

Kini memang bid’ah bisa dilakukan oleh siapa saja dan dengan cara apa saja. Bahkan pembuatan buku oleh seorang yang menderita gangguan jiwa sekalipun. Begitulah yang dilakukan oleh Irshad Manji, menyebarkan bid’ah melalui buku-buku berfaham liberalisme yang membuat masyarakat terkecoh.

“Dalam buku Irshad Manji yang berjudul 'Beriman Tanpa Rasa Takut" (judul aslinya “The Trouble With Islam Today”, red), kita bisa mendapati hal-hal yang sangat menggugat syariah dan menghina Islam, ulama dan sebagainya. Ada juga di bukunya ada kutipan tentang hujatan pada al-Qur’an,”kata Fahmi yang memang spesialis pengkaji Al-Qur'an itu.

Karena buku itu dibuat oleh seorang penderita gangguan jiwa, maka buku itu tidaklah layak untuk dibaca dan dijadikan sebagai acuan. "Buku tersebut dibuat oleh seorang penderita gangguan jiwa. Apakah buku itu pantas untuk menjadi bahan acuan kita umat Muslim. Nauzubillahiminzhalik. Jawabannya pasti tidak", lanjutnya.

Fahmi mengatakan, “Penyebaran bid’ah bukan hanya dalam bentuk ibadah saja. Bid’ah itu luas, bid’ah pemikiran atau faham yang menyimpang itu, paham yang mengada-ngada, faham baru. Bahkan sesuatu yang tidak ada dalam al-Qur’an dan hadist itu bid’ah."

Sanksi sosial untuk orang yang telah menghina Islam, Al Qur'an dan ulama yang bisa dilakukan saat ini adalah ditolak kedatangnnya, tidak perlu dihormati dan jika perlu diisolir. "Orang seperti ini tidak boleh diberi tempat untuk dihormati, kalau bisa diisolir saja”, kata Fahmi.

Irshad Manji adalah seorang penulis dari Kanada. Ia berpaham liberal sekaligus sebagai seorang lesbi. Rencananya ia akan datang ke Indonesia dan menjadi pembicara di Sekretariat aliansi Jurnalis Independen (AJI), Jl Kalibata Timur No. 10 Jakarta Selatan. AJI menggandeng Penerbit Renebooks yang telah mempublikasikan buku bid'ah itu. .

Manji juga diagendakan mengisi acara diskusi dengan tema "Menggugat Normalitas Tubuh dan Seksualitas : Iman, Cinta, dan Kebebasan" di Balai Soedjatmoko, Surakarta, yang diselenggarakan oleh Jurnal Perempuan.

Sementara rencana dialog Manji di gedung PP Muhammadiyah, dibatalkan oleh pengurus pusat Muhammadiyah.

Rep: Mesyah Achreini
Red: Shodiq Ramadhan


latestnews

View Full Version