Bogor (SI ONLINE) - Front Pembela Islam (FPI) akan tetap istiqomah, tidak akan surut ke belakang walau ada saudara kita, yakni ustadz Mustofa, anggota laskar FPI Bogor, yang syahid setelah dibacok salah seorang pemuda pada ahad subuh (6/5/2012). Mustofa dibacok preman anggota geng motor tatkala sedang melakukan patroli untuk amar ma'ruf nahi mungkar di Tajur Bogor.
Demikian ditegaskan oleh Ketua DPD FPI Jawa Barat KH Abdul Qohar dalam acara Tabligh Akbar FPI Se-Jabotabek di Masjid As Syifa Kampung Jawa, Megamendung, Bogor, Senin malam (7/5/2012)
"Kami Insya allah akan tetap istiqomah mengemban aqidah dan syariah Islam, melakukan dakwah, hisbah dan jihad, Allahu AKbar!", kata Kiyai Abdul Qohar.
Kiyai Abdul Qohar meminta aparat segera mengusut tuntas pembunuhan terhadap anggotanya itu. Ia juga meninta aparat untuk segera memberantas geng motor dan para pemuda yang gemar tawuran yang telah melakukan tindakan brutal.
"Kalau aparat tidak mampu, FPI Jawa Barat dan para laskar FPI serta masyarakat akan mengejar mereka yang menyerang umat Islam di mana saja", tegasnya.
Mustofa tewas dibacok seorang preman muda berinisial IRJ (17) di Jalan Tajur, Bogor. Saat itu, korban melintas bersama teman-temannya usai menghadiri majelis ta'lim. Anehnya, ketika anggota FPI yang jadi korban, aparat kepolisian mengatakan aksi itu sebagai aksi spontan. Padahal tidak mungkin orang membunuh tanpa ada motif yang melatarbelakangi,
"Jadi itu spontan. Tidak ada permasalahan sebelumnya," kata Kapolres Bogor Kota AKBP Hilman seperti dirilis detikcom, Senin (7/5/2012).
Bandingkan jika korbannya adalah anggota jemaat gereja. Presiden pun akan segera berkomentar. Tapi, jika FPI yang jadi korban, semua diam, sunyi, senyap seolah tak terjadi apa-apa. Itulah Indonesia.