Bandung (SI ONLINE) - Suara penolakan terhadap konser penyanyi porno Lady Gaga terus bergaung. Menyusul izin penyelenggaraan yang ditolak oleh Polda Metro Jaya dan Mabes Polri, penolakan serupa juga datang dari Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf.
Menurut Dede, penolakan pada kehadiran penyanyi yang aksi panggungnya kontroversial tersebut tak hanya dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Namun, Korea Selatan dan beberapa negara di Asia juga ikut menolak. ‘’Konser Lady Gaga, sering menghina simbol-simbol agama,” ujar Dede usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Jabar, Selasa (15/5/2012.
Belum lagi, kata Dede, aksi panggungnya yang terlalu berani. Ini karena, lanjutnya, penyanyi itu sering mengidentikkan dirinya sebagai jelmaan setan. "Silakan saja lihat konsernya di Youtube, sangat berani. Cek aja,’’ imbuh Dede.
Promotor Klaim Didukung Kementerian Pariwisata
Sementara itu, Presiden Direktur Big Daddy Entertainment, Michael Rusli, mengaku, proses perizinan pasti akan dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan panitia penyelenggara. Saat ini, ungkap dia, upaya pengajuannya tengah dalam proses lantaran penyelenggaraan konser sudah tidak lama lagi.
Terkait potensi pembatalan konser karena tidak ada rekomendasi kepolisian dan penolakan berbagai organisasi massa, Rusli mengaku belum bisa melakukan antisipasi.
Namun demikian, Rusli menegaskan, akan tetap mengupayakan keberlangsungan konser tersebut lantaran telah mendapat restu dari Kementerian Pariwisata Republika Indonesia.
"Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Marie Elka Pangestu, juga menyambut baik konser tersebut," tutur Rusli kepada Republika.