Jakarta (SI ONLINE) - Ucapan SALAM adalah salah satu syiar dalam Islam yang paling populer. Baginda Nabi Muhammad SAW, telah memerintahkan kepada setiap MUSLIM untuk menyebarkan syiar ini. Karena mengucapkan SALAM kepada sesama muslim dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang. Mengucapkan salam berarti mereka saling menghormati dan mendoakan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.
Disinggung dalam Al-Quran, maksud Firman Allah: “Apabila kamu diberi penghormatan dengan salam penghormatan maka balas-lah dengan yang lebih baik atau balas-lah dengan yang sebanding. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” [An Nisa’ : 86]
Perlu diketahui, bahwa kedudukan ucapan “ASSALAMU ALAIKUM” berbeda dengan ucapan selamat lainnya seperti: Selamat Pagi, Selamat Petang, Selamat Tinggal dan sebagainya. Perbedaan itu karena kedudukan ucapan “ASSALAMU ALAIKUM” dalam agama Islam merupakan INDENTITAS SEORANG MUSLIM.
Dalam sejumlah hadits shahih, Nabi Muhammad SAW, mengajarkan bagaimana seharusnya seorang muslim mengucapkan dan menjawab salam, yaitu dengan mengucapkan ‘ASALAMU ALAIKUM’ dan wajib menjawab ‘WA ALAIKUM SALAM’. Jelas sekali terlihat bahwa, di dalam Islam, ucapan ‘ASSALAMU’ALAIKUM’ adalah sebuah IDENTITAS yang menunjukkan bahwa pengucapnya adalah seorang muslim.
Baginda Nabi Muhammad SAW, bersabda, maksud Hadits: “HAK muslim pada muslim yang lain ada enam”, Lalu ada yang bertanya, ”Apa saja keenam hal itu?” Lantas beliau SAW, bersabda, maksud Hadits: Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya. Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya……. Dst, (Hadits Riwayat Muslim).
Oleh karena itu, pernyataan Olga Syahputra yang menyebut "ASSALAMU 'ALAIKUM" sebagai UCAPAN PENGEMIS adalah PELECEHAN dan PENISTAAN AGAMA yang telah menyakiti umat Islam, karena Olga telah melakukan penghinaan terhadap ajaran Islam terkait ucapan salam tersebut.
Ketua DPD FPI DKI Habib Salim Bin Umar Al Attas (Habib Selon) mengatakan, apa latar belakang Olga mengucapkan kata-kata penghinaan tersebut. Apakah dia mengatakan hal itu dengan sengaja, atau mungkin juga hanya karena faktor ketidaktahuan saja.
Hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi dari Olga untuk BERTAUBAT dan meminta MAAF kepada umat Islam. Karena hal ini merupakan persoalan besar yang dilakukan Olga di hadapan publik, maka Front Pembela Islam (FPI), meminta Olga harus menyatakan TAUBAT dan meminta MAAF kepada umat Islam secara resmi dan terbuka di hadapan publik.
Apabila Olga tidak meminta MAAF secara terbuka kepada umat Islam, maka berarti ada unsur kesengajaan dalam ucapannya itu. Kalau itu yang terjadi maka ucapan Olga tersebut bisa dikategorikan sebagai PENODAAN AGAMA yang merupakan suatu Tindak Pidana. Dalam hal ini FPI akan mengajukan tuntutan hukum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang tentang Penodaan Agama.
Solusi atas persoalan ini sebetulnya sangat sederhana. Yaitu, kalau Olga merasa bersalah karena tidak sengaja (tidak mengerti tentang kedudukan ucapan ‘ASSALAMU ALAIKUM’), maka silahkan meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam, dan selesailah masalah.
Namun, solusi masalah yang sebetulnya sederhana itu menjadi meluas kemana-mana tatkala seorang aktifis perempuan liberal Ratna Sarumpaet melakukan intervensi ke dalam hal yang bukan urusannya, dan memfitnah Ketua DPD FPI DKI Habib Salim Al Attas (Habib Selon) dan FPI melalui media massa. Sarumpaet menuduh FPI memiliki kepentingan materi atas kasus Olga.
"FPI di belakang meja selalu ada kepentingan. Kalau saya ngomong begini dibilang fitnah. Saya bergaul dengan orang-orang yang telah diperlakukan tidak manusiawi oleh FPI. Kita punya sejuta alasan untuk membubarkan FPI. FPI kerjanya hanya bikin gara-gara. Polisi kelihatan bodoh, presiden juga kelihatan bodoh, semua bodoh gara-gara FPI," kata Ratna, seperti dirilis iToday (26/6/2012).
Tuduhan Ratna Sarumpaet yang mengatakan bahwa FPI punya KEPENTINGAN MATERI dalam kasus Olga adalah FITNAH KEJI terhadap ormas FPI. Oleh karenanya, FPI akan membawa tudingan tak berdasar yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet tersebut ke ranah hukum atas fitnah terhadap FPI yang sudah disebar-luaskannya lewat media massa.
Menurut Habib Salim Bin Umar Al Attas, selaku Ketua FPI DKI Jakarta terkait tuduhan, bahwa dirinya selalu memanas-manasi kelompok saya, maka justru Ratna Sarumpaet-lah yang suka memanas-manasi masyarakat dengan menebar kebencian dan melawan pemerintah. Siapa pun tahu bahwa banyak mahasiswa yang ditunggangi oleh Ratna Sarumpaet untuk berdemonstrasi buat kepentingan diri dan kelompoknya. Jadi yang sebetulnya, Ratna Sarumpaet dalam hal ini seperti maling yang berteriak maling.
Dalam ucapan-ucapannya di media massa, Ratna Sarumpaet mengatakan ada SEJUTA alasan untuk membubarkan FPI. Rupanya yang bersangkutan tidak sadar bahwa Habib Salim Selon -panggilan akrab Ketua DPD FPI Jakarta ini- pun memiliki SEJUTA SATU alasan untuk menjebloskan Ratna Sarumpaet ke dalam penjara.
Berikut jawaban resmi Untuk MEDIA dari Habib Selon atas kasus pelecehan salam oleh Olga Syahputra dan fitnah Ratna Sarumpaet kepada FPI selengkapnya:
1. Pernyataan Olga yang menyebut "ASSALAMU 'ALAIKUM" sebagai ucapan PENGEMIS adalah PENISTAAN AGAMA yang telah menyakiti umat Islam.
2. Hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi dari Olga untuk taubat dan minta maaf. Ini persoalan besar yang dilakukan Olga di hadapan publik, sehingga Olga harus menyatakan taubat dan minta maafnya secara resmi dan terbuka di hadapan publik juga.
3. PENODAAN AGAMA adalah Tindak Pidana, maka FPI akan memprosesnya secara hukum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
4. Soal Tuduhan Ratna Sarumpaet, bahwa FPI punya KEPENTINGAN MATERI dalam kasus Olga adalah FITNAH, sehingga FPI juga akan memproses hukum Ratna Sarumpaet atas fitnah yang sudah disebar-luaskan lewat media Elektronik.
5. Soal tuduhan bahwa saya selaku Ketua FPI DKI Jakarta selalu memanas-manasi kelompok saya, maka setahu saya justru Ratna Sarumpaet yang suka memanas-manasi masyarakat untuk benci dan melawan pemerintah, dan banyak mahasiswa yang ditunggangi untuk demo buat kepentingannya. Jadi Ratna Sarumpaet ini adalah MALING TERIAK MALING.
6. Kalau Ratna Sarumpaet mengatakan ada SEJUTA alasan untuk membubarkan FPI, maka saya juga katakan ada SEJUTA SATU alasan untuk jebloskan Ratna Sarumpaet ke penjara.
Red: shodiq ramadhan