Jakarta (SI ONLINE) - Jika beberapa waktu lalu Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana harus berhadapan dengan sejumlah pengacara karena pernyataannya melalui twitter, "pengacara koruptor sama dengan koruptor", maka ucapan yang sama kini dilontarkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai.
Ansyaad mengatakan pengamat teroris yang keblinger sama dengan teroris. Bukan hanya itu saja Ansyaad juga mengatakan pengacara teroris sama dengan teroris.
"Pengamat teroris yang keblinger itu sama saja dengan teroris," kata Ansyaad di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan di Jakarta, Ahad (9/9/2012) kemarin seperti diberitakan itoday.
Menurut Ansyaad, pengamat teroris itu bersuara layaknya sebagai pengacara teroris. "Saya tegaskan lagi, jadi pengacara teroris dengan jalan seperti itu sama saja dengan teroris," ungkapnya.
Kata Ansyaad, para pengamat teroris yang tidak berada di lapangan justru memperkeruh situasi. Ia meminta para pengamat teroris hendaknya berbicara sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. "Langsung tinjau TKP dan mengumpulkan data, jangan jadi pengamat di belakang meja yang asal bunyi seperti itulah," papar Ansyaad.
Ia juga tidak menyebut secara pasti pengamat teroris yang dimaksud itu tetapi mantan Mantan Komandan Satgas Intel Badan Intelijen Strategis, (BAIS), Laksamana TNI, Purnawirawan, Mulyo Wibisono menyebut kejadian teroris yang ada di Indonesia hanya rekayasa untuk mendapatkan proyek dollar dari AS.
"Teroris itu sengaja dipelihara institusi tertentu yang mempunyai kemampuan intelijen. Institusi ini mendapatkan keuntungan dengan adanya teroris karena mendapatkan kucuran dana dari AS," papar Mulyo.
red: shodiq ramadhan