Senin, 24 September 2012 | 16:49:40 WIB
Satu-satu kami anak Rohis..
Dua-dua kami cinta rohis..
Tiga-tiga kami bukan teroris..
Satu-dua-tiga kami kecam teroris.
Kata-kata diatas adalah bentuk ungkapan yel-yel anak-anak Rohis yang terlibat aksi di Bunderan HI. Baru-baru ini Minggu , 23 September 2012 bunderan HI tak seperi biasanya. Ada ribuan pelajar rohis se-Jadetabek yang membawa pesan kedamaian untuk seluruh masyarakat Indonesia. Aksi kedamaian ini terkait dengan berita salah satu stasiun TV swasta yang menyebutkan pola rekrutmen teroris berasal dari ekskul rohis yang ada di SMA.
Aksi kedamaian ini diawali dengan wawancara perwakilan ketua rohis oleh stasiun tvone.Acara dilanjutkan dengan long march mengelilingi bunderan HI sambil diselingi dengan pembagian bunga dan poster sosialisasi rohis kepada masyarakat. Poster tersebut menjelaskan sedikit banyak definisi rohis dan pergerakannya di Indonesia.
Ikatan pelajar SMA, SMP bahkan alumni ROHIS Se-Jadetabek ini sangat menyayangkan masyarakat yang mudah terprovokasi oleh media yang menyatakan bahwa rohis adalah sarang teroris. Masyarakat seharusnya cerdas dan bijak dalam menggunakan media .
Alumni ROHIS tidak ada yang tergabung dengan jaringan teroris, justru banyak alumni rohis dan anak rohis yang berprestasi dalam bidang akademis dan non akademis. Muhammad Chandra misalnya telah sukses mengukir prestasi di tingkat Olimpiade Sains Nasional bidang kebumian OSN 2010, peraih medali emas di olimpiade sains nasional bidang kebumian 2011. Rohis menurutnya adalah organisasi yang memudahkannya dalam meraih prestasi gemilang. Chen, begitu ia biasa disapa sangat rajin mengikuti kegiatan mentoring. Dengan mengikuti mentoring dia merasa semakin dekat dengan Allah SWT. Prestasi yang diperolehnya kini dikarenakan pertolongan Allah. “Barang siapa yang menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya” (Q.S . Muhammad :7). Janji Allah ini yang selalu ia yakini betul dalam mejalani hidup.
Rohis bukan sekadar ekskul biasa. Lebih dari itu rohis adalah satu-satunya organisasi yang komplit dan menyeluruh. Ilmu dunia dan ilmu akhirat dapat kita temukan disini. Bagaimana tidak, di Rohis kita diajarkan cara berorganisasi dengan baik, pembuatan proposal, bekerja sama dengan tim, dan pendewasaan diri karena kita dituntut untuk mengutamakan kepentingan kelompok atau jamaah diatas kepentingan pribadi.
Rohis memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk terus meningkatkan kreativitas diri, dibuktikan dengan adanya marawis, nasyid, bahkan teatrikal rohis pun ada. Untuk menumbuhkan jiwa spiritualisme anggotanya, Rohis menyediakan mentoring, ta’lim. Dalam kelompok mentoring, akan dibimbing oleh satu orang mentor yang setia mendengarkan permasalahan kita, bertukar fikiran, dan menawarkan Islam sebagai solusi masalah kehidupan. Bacaan Al-Qur’an kita pun akan dipantau dan kaka mentor rajin mengevaluasi ibadah kita. Mentoring Rohis tidak mengajarkan ilmu cara merakit bom, tidak diajarkan untuk membenci dan membunuh saudara se-muslim. Justru kita diajak untuk terus mencintai saudara kita se-muslim, jangan berselisih apalagi membenci. Jadi, tak ada bukti dan alasan yang kuat bahwa Rohis adalah sarang teroris. Mereka yang berbicara seperti itu, justru karena mereka ingin memecah belah umat islam dan tidak senang melihat ROHIS jaya di sekolah-sekolah.
Untuk kalian yang mengatakan ROHIS = Sarang Teroris berikan kami bukti dan alasan yang kuat jangan hanya berspekulasi !!Pelajar yang cerdas adalah pelajar yang kritis akan pemberitaan di media. Waspadalah, waspadalah !
Aksi yang berlangsung sejak pukul 07.30 - 10.00 ini ditutup dengan deklarasi sebagai pesan penutup dan penegasan kembali bahwa KAMI, ANAK ROHIS BUKAN TERORIS !Tentunya tugas besar anak Rohis kedepan adalah terus berkarya dan berprestasi buktikan pada dunia bahwa anak rohis adalah generasi tangguh, bermartabat, mencintai perdamaian, dan menjadi contoh bagi generasi muda yang dekat dengan Allah. AllahuAkbar !!
Dina Fauziah
Kadep HUMAS KAMMI MADANI