Jakarta (SI ONLINE) - Beredar di kalangan media Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, mengatakan Indonesia pada September 2013 mendatang bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan kontes bikini Miss World. Rencananya, selain Jakarta sebagai lokasi malam final, Bali telah ditetapkan sebagai pusat karantina Miss World 2013.
Lalu bagaimana Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyikapi hal ini?
"Miss-miss-an itu sebetulnya bukan budaya Indonesia apalagi Islam. (Kontes itu) sangat bertentangan dengan budaya Islam yang berakar dari akidah dan syariat Islam. Artinya wanita itu sama sekali tidak dibenarkan untuk menampilkan dirinya dalam artian membuka aurat dan lain sebagainya itu," kata Ketua MUI Bidang Seni dan Budaya KH A Cholil Ridwan kepada Suara Islam Online, seusai acara "Futhur Bareng" di Gedung Menara Dakwah, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2012).
Karena bertentangan dengan budaya bangsa dan apalagi bangsa Indonesia mayoritas adalah umat Islam, maka sudah selayaknya perhelatan itu ditolak. "Mestinya Indonesia menolak kehadiran Miss World ini," kata Pengasuh Pesantren Husnayain itu.
Kiyai Kholil mencontohkan penyelenggaraan kontes kecantikan Miss Indonesia pada 2007 pernah direncanakan di Palembang, Sumatera Selatan. Tetapi batal setelah mendapatkan penolakan dari MUI Palembang, anggota DPRD dan segenap lapisan masyarakat Sumsel.
"Dulu penah mau di Palembang. MUI Palembang menolak. Akhirnya dipindah ke Bali. Mestinya kita menolak lagi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, ajang Miss World bakal diikuti sekira 120 wanita pengumbar aurat dari berbagai negara di dunia itu bakal disiarkan di 140 negara. Kontes akan memilih finalis terbaik yang akan menggantikan posisi Wenxia Yu, Miss World 2012. Sang pemenang akan berkeliling dunia menjalankan tugas utama Miss World di bidang Beauty with a Purpose.
Bagi Indonesia, Miss World adalah ajang kecantikan kelanjutan setelah perhelatan Miss Indonesia. Penyelenggara Miss Indonesia adalah Yayasan Miss Indonesia yang diketuai Liliana Tanoesoedibjo, istri pemilik MNC Group Harry Tanoesoedibjo.
red: shodiq ramadhan