Selasa, 27 November 2012 | 16:37:18 WIB
Inggris (SI ONLINE) - Anti Yahudi saat ini juga sedang menggejala di ranah sepakbola. Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) melakukan penyelidikan terkait aksi anti Yahudi pada laga West Ham United melawan Tottenham Hotspur di Premier League akhir pekan lalu. Aksi tersebut disinyalir dilakukan oleh sejumlah suporter garis keras West Ham, seperti dilansir Daily Mail yang dikutip Vivanews (26/11/2012).
Sejumlah suporter West Ham dilaporkan telah melakukan nyanyian yang 'menyerang' kepada pendukung Spurs. Dalam nyanyian tersebut, beberapa kali disebutkan nama pemimpin besar Nazi, Adolf Hitler. Mereka juga menirukan suara mendesis ruang gas Holocaust.
Selain dengan West Ham, pendukung Spurs juga bentrok dengan warga Roma ketika Spurs bertandang melawan Lazio. Tak kurang 10 suporter Spurs yang terluka akibat terkena tusukan saat bentrok dengan suporter Lazio di ajang Liga Europa di Roma pada tengah pekam lalu. Mereka meneriakkan Ejekan "Viva Lazio" dan "Bisakah kami menusuk anda setiap pekan. Mereka ternyata bukan suporter Lazio, tapi diidentifikasi sebagai warga Roma.
Dua orang diamankan pasca penyerangan fans Tottenham Hotspur di salah satu bar kota Roma, beberapa waktu lalu. Francesco Ianari (26) dan Mauro Pinnelli (25) ditangkap tak lama setelah kejadian dan saat ini masih ditahan oleh pihak kepolisian setempat.
Penyerangan terhadap suporter Spurs terjadi beberapa jam sebelum duel melawan Lazio. Saksi mata menyebutkan, sekitar 50 orang datang menyerbu bar Drunken Ship. Sebanyak 25 fans Spurs mengalami cedera akibat kejadian ini. Salah seorang di antara korban itu bahkan mengalami luka serius setelah ditikam di bagian kaki dan kepalanya.
Awalnya, banyak yang menduga para pelaku adalah suporter Lazio. Namun belakangan diketahui bahwa dua pria yang tertangkap adalah warga Roma. Sayang pihak berwajib belum bisa mengembangkan penyelidikannya karena keduanya menggunakan haknya untuk diam.
Kantor berita Italia Ansa melaporkan bahwa keduanya sampai saat ini masih ditahan. Pihak pengadilan telah mengunjungi mereka di penjara, namun keduanya memilih untuk tetap bungkam. Diduga kejadian ini tak hanya terkait dengan sepak bola melainkan juga gerakan anti Yahudi yang dilancarkan oleh kelompok Sayap Kanan.
Ketua FIGC - PSSI nya Itali - Giancarlo Abete mengajukan permintaan maaf kepada chairman FA terkait insiden berdarah di Roma.
Klub Tottenham Hotspurs asal Inggeris diketahui memiliki sejarah kedekatan dengan sejumlah tokoh Yahudi. Alhasil Spurs selalu dianggap menjadi pro Yahudi dan mendukung gerakan Israel. Sementara sejumlah pihak seperti Lazio dan West Ham mengecam agresi Israel ke Palestina.
Dalam blog Johan Rio Pamungkas dijelaskan bahwa beberapa klub top sepak bola Eropa seperti Bayern Munich, AS Roma dan Ajax Amsterdam dijuluki banyak orang Eropa sebagai klub “Yahudi”. Dalam banyak kasus, hal ini terjadi karena pendukung terdahulu mereka datang dari kalangan Yahudi borjuis pra-Perang Dunia I. Dalam hal keyahudian bisa dibilang Tottenham Hotspurs dan Ajax Amsterdam-lah yang paling memimpin. Ajax Amsterdam mendekorasi stadion mereka dengan bendera-bendera Israel yang bisa dibeli pada hari pertandingan persis di depan stadion. Pemandangan tak terlupakan yang selalu menyertai pertandingan Ajax adalah Belanda-Belanda pirang dengan perut gendut kebanyakan bir, serta lambang Bintang Daud dicat di dahi mereka. Ajax bahkan membuat Yudaisme sebagai bagian dari etos kesebelasannya.
Pembugaran Yahudi
Jika semua ini tampak sangat politis, hal itu karena klub-klub tersebut memang produk dari sebuah doktrin poitik. Seluruh gerakan Yahudi percaya bahwa sepak bola khususnya dan olahraga pada umumnya akan membebaskan mereka dari kekerasan dan tirani anti-Semit. Ahli polemik Max Nordau, salah seorang pelopor Zionisme awal abad ke-20, mencetuskan sebuah doktrin yang disebut Muskeljudentum atau pembugaran Yahudi. Nordau berpendapat bahwa korban anti-Semitisme menderita akibat penyakit mereka sendiri, sebuah kondisi yang ia sebut Judentot atau kemurungan Yahudi. Hidup di ghetto-ghetto telah merundung kaum Yahudi dengan kegelisahan dan sifat lembek kewanita-wanitaan.
Akhirnya Nordau mencetuskan ide untuk memukul mundur anti-Semitisme dan memberantas Judentot, orang Yahudi bukan cuma perlu menyegarkan kembali raga politik mereka. Mereka juga perlu menyegarkan kembali raga jasmaninya. Nordau kemudian menuliskan resep Muskeljudentum atau pembugaran Yahudi.
Pembugaran Yahudi bukan sekadar angan-angan ngelantur kaum cerdik pandai. Nada tinggi anjuran Nordau sampai ke para pemimpin komunitas-komunitas Yahudi Eropa Tengah. Dari 52 medali Olimpiade yang direbut Austria antara 1896 hingga 1936, 18 di antaranya dimenangkan oleh atlet Yahudi¾sebelas kali lebih banyak daripada yang bisa mereka menangkan jika dihitung sesuai proporsi populasi mereka. Dan meskipun sebagian besar prestasi ini dicapai dalam pertandingan perorangan, terutama anggar dan renang, orang Yahudi juga maju pesat dalam sepak bola.
Selama 1910-an dan 1920-an, kesebelasan nasional Hungaria banyak berisi atlet-atlet Yahudi. Untuk rentang waktu yang singkat, sukses Yahudi di bidang olahraga menyamai prestasi-prestasi intelektual mereka. Siapa yang tidak kenal Roman Abrahamovich sang juragan klub sepak bola Chelsea atau Glazer bersaudara yang mengakuisisi Manchester United ? Dalam NBA, kita akan mendapati seorang Yahudi yang bernama Mark Cuban memiliki klub Dallas Mavericks. Kita bisa saksikan bahwa memang Yahudi kini telah menjadi bangsa Monster. Monster ini telah sepenuhnya mencengkram berbagai aspek kehidupan dunia saat ini. Dari mulai ranah pikiran hingga ranah sepak bola dan olahraga.
Red : Agusdin
Sumber : Viva/Johan Rio Pamungkas
Foto : Suporter Lazio Pro Palestina/Rep