View Full Version
Kamis, 29 Nov 2012

Ditekan Massa Pendukung Gus Dur, Sutan Bhatoegana Akhirnya Minta Maaf

Kamis, 29 November 2012 | 15:40:27 WIB

Jakarta (SI ONLINE) - Petinggi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, rupanya berubah pikiran. Sebelumnya dia menyatakan tidak akan minta maaf terkait dugaan fitnahnya terhadap mendiang Gus Dur. Tetapi rupanya hari ini dia malah datang ke rumah Gus Dur di kawasan Ciganjur dengan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat untuk minta maaf.

Rombongan yang terdiri dari Anas Urbaningrum, Johny Allen Marbun dan Sutan, tiba di kediaman keluarga Gus Dur pukul 11.45 WIB. Ketiganya diterima istri Gus Dur, Shinta Nur Wahid, dan kedua putrinyaYenny Wahid dan Inayah Wulandari Wahid, serta pengurus GP Ansor Jawa Timur.

Usai pertemuan itu keluarga besar mantan presiden keempat itu menyatakan telah menerima permintaan maaf dari Ketua DPP PD Sutan Bhatoegana, atas pernyataannya yang menyebut Gus Dur tidak bersih dari korupsi.

"Sudah disampaikan permohonan maaf oleh pak Sutan kepada keluarga dengan tulus dan ikhlas, dan kami keluarga besar KH Abdurrahman Wahid juga mewakili kaum Nahdliyin menerima pernyataan maaf beliau," kata Putri Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, di kediaman keluarga besarnya, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (29/11) seperti dikutip Antara News.

Yenny mengatakan, ada tiga hal penting dalam pertemuan tersebut yang patut dicermati yakni terkait permohonan maaf Sutan dan penerimaan maaf dari keluarga besar Gus Dur, keluarga mengerti bahwa pernyataan Sutan bukan pernyataan Partai Demokrat, serta pelurusan sejarah bahwa Gus Dur lengser bukan karena korupsi, namun karena ketegangan antara MPR/DPR dengan pemerintahan kala itu.

Yenny mengaku mengapresiasi kedatangan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum yang ikut mengantar Sultan. Menurut dia kedatangan Anas tidak berkaitan dengan politik, namun murni untuk menenangkan situasi.

Yenny juga mengimbau seluruh pendukung Gus Dur atau Gusdurian dapat kembali menjalankan aktivitas dengan normal seperti sedia kala.

Dalam pertemuan tersebut, Sutan sempat terlihat bersalaman dengan istri almarhum Gus Dur, Shinta Nur Wahid. Saat bersalaman, terjadi dialog di antara keduanya.

"Jangan sampai masalah ini menimbulkan kesalahpahaman karena masyarakat kita mudah tersentuh emosinya. Ini pelajaran kita semua, bahwa sebagai pemimpin harus bertindak arif bijaksana, karena itu akan merugikan kita semua, kalau yang enggak-enggak terluap," kata Shinta kepada Sutan, Kamis.

Sementara itu Sutan mengaku ikhlas atas kedatangannya. Dia mengakui bahwa masalah tersebut berdampak terhadap Partai Demokrat.

"Di Cirebon ada orang Demokrat duduk-duduk dikejar-kejar," kata Sutan kepada Shinta.

Sutan mengaku kaget dengan reaksi pendukung Gus Dur dan keadaan saat ini. Dia berharap masalah sudah selesai dengan dikabulkannya permintaan maafnya.

Sementara itu Anas Urbaningrum mengatakan dirinya lega dengan kedatangan Sutan ke kediaman keluarga Gus Dur. "Saya lega Sutan hari ini 'sowan' minta maaf. Ini sebagai perangkul," kata Anas.

Anas, Sutan, dan rombongan meninggalkan kediaman keluarga besar Gus Dur pada pukul 12.30 WIB. Mereka langsung bergegas pergi dengan menggunakan tiga mobil alphard hitam.

Sebelumnya, saat menggelar konferensi pers di Gedung DPR, politikus Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menegaskan tidak akan meminta maaf terkait ucapannya, menuding Presiden keempat KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) lengser lantaran tersandung kasus korupsi.
 
Sutan keukeuh mengaku bukan dirinya yang salah dalam hal ini, melainkan mantan jubir Gus Dur, Adhi Massardi. "Saya kira kalau saya salah saya akan minta maaf. Tapi untuk ini bukan saya yang salah. Adhi yang seharusnya minta maaf. Dia yang memprovokasi," kata Sutan kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/11/2012).
 
Menurut Ketua DPP Partai Demokrat tersebut, dirinya sangat senang bila ada yang mau melaporkan masalah ini ke Polda Metro Jaya. "Dimasukkan ke ranah hukum supaya jelas yang benar dan yang tidak," jelasnya.
 
Sutan pun menceritakan perseteruan dengan Adhi Massardi saat dialog kenegaraan di Gedung DPD, beberapa waktu lalu. Kala itu, kata dia, Adhi Massardi mengatakan pemerintahan SBY menjual LNG Tanggul, sebagai bargain untuk mendapatkan pedang kehormatan dari Kerajaan Inggris.
 
"Mendengar pernyataan itu saya membantahnya dan menjelaskan pemerintahan sebelumnya juga banyak salahnya. Adhi kemudian menjawab kalau pemerintahan Gus Dur bersih. Lalu saya membalasnya kalau bersih kenapa Gus Dur diturunkan. Kalau gitu kenapa dia diturunkan di tengah jalan? Pada saat pemerintahannya. Itu saja yang saya bilang," papar Sutan.
 
Namun, kata dia, setelah dua hari usai diskusi tersebut, Adhi membuat pernyataan seolah-olah dirinya mendiskreditkan Gus Dur. Mendengar hal itu, Sutan langsung datang dan mengklarifikasi masalah tersebut ke Adhi. "Adhi Masardi yang harusnya bertanggung jawab kalau saya menghina Gus Dur," ungkapnya.
 
Saat itu Sutan mengaku sempat menghubungi salah seorang keluarga Gus Dur yang kebetulan satu komisi dengannya di Komisi VII DPR. "Ini kan dapat memicu orang. Kebetulan menantunya teman satu komisi dengan saya di Komisi VII (Doris Farizi)," imbuhnya.

red: shodiq ramadhan


latestnews

View Full Version