View Full Version
Senin, 17 Dec 2012

KH. Ahmad Shobri Lubis: Media Sekuler Selalu Citrakan FPI Buruk

Senin, 17 Desember 2012 | 06:46:09 WIB

Pontianak (SI ONLINE) - "Sunnah perjuangan Nabi Muhammad Saw adalah didustakan dan didiskreditkan oleh kaum kafir. Beliau yang terkenal as Shodiq al Amin dicap sebagai tukang dusta, tukang sihir, dan lain-lain. Demikian juga dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) yang dikomandani Habib Rizieq Syihab. Selalu difitnah dan dikampanyekan negatif". Demikian disampaikan oleh Sekjen FPI, KH. Ahmad Shobri Lubis di Pesantren Habib Soleh Al Haddad Pontianak, Ahad (16/12/2012).

Ketika Habib Rizieq Syihab beserta 3000 relawan FPI dan berbagai ormas Islam berhasil mengevakuasi 70 ribu mayat dalam bencana Tsunami Aceh, itu tidak diungkap oleh media sekuler. "Padahal itu capaian terbesar dari kelompok sukarelawan yang ada, alhamdulillah ditambah oleh TNI yang mengevakuasi 35 ribu dan PMI mengevakuasi 25 ribu mayat." ujar Ustadz Shobri.

Bahkan media televisi ketika itu memfitnah dengan dengan menyebut, "mana orang-orang yang berteriak lantang mau membantu saudara yang di Palestina, kok nggak nongol menolong saudara-saudaranya di Aceh yang dekat dan perlu pertolongan?" Ocehan dan cacian TV itu dilakukan secara jahil padahal ribuan relawan FPI dan ormas-ormas Islam sudah bekerja keras untuk mengevakuasi puluhan ribu mayat di Aceh.

Demikian juga ketika Kepala Humas Polda Aceh Kombes Sayyid Husaini ditemukan oleh Ustadz Shobri dan kawan-kawan, media-media sekuler membuat laporan tanpa menyebut bahwa yang menemukan adalah relawan FPI.

"Tayangan televisi malah menyebut mayat pembesar Polda Aceh itu ditemukan warga, padahal di tempat tersebut tidak ada warga. Hanya ada relawan. Demikian kelakuan media televisi sekuler selalu menutupi dan menyembunyikan kebaikan FPI," papar pimpinan pondok pesantren An Nur ini.

Selain membantu korban bencana Aceh, ribuan relawan FPI juga turut membantu korban gempa Yogya. Sekalipun terpaksa televisi menayangkan video evakuasi mayat oleh aktivis FPI tapi tanpa menyebut-nyebut bahwa mereka adalah aktivis FPI.

"Bahkan warga Yogya heran melihat kecekatan aktivis FPI membantu pengungsi memperbaiki rumah mereka. Warga bertanya-tanya kok FPI katanya anarkis sekarang malah memperbaiki rumah-rumah mereka," cerita Sekjen FPI ini.

Sedemikian buruk gambaran media sekuler tentang FPI sehingga masyarakat yang berhak atas informasi jujur tak diberikan haknya oleh media-media sekuler anti Islam ini. Tiap amal baik FPI tak pernah diberitakan. "Bukannya kami menolong untuk minta diliput, kami bekerja ridho untuk Allah. Namun kami minta kejujuran dan profesional media agar menayangkan yang sebenarnya dan tidak selalu memfitnah, menjelekkan FPI dan ormas-ormas Islam" tambahnya.

Setiap sikap tegas FPI dalam nahi mungkar selalu diberitakan dengan pelintiran bahwa FPI sebagai organisasi Islam garis keras yang anarkis. Memecahkan botol dan gelas-gelas minuman keras dianggap meresahkan warga. Padahal gelas dan botol minuman syetan itulah yang meresahkan warga.

Gelas dan botol miras mainan syetan itu memang harus dipecahkan untuk mencegah orang-orang dari dosa kemaksiatan meminum khamr, yakni melanggar larangan Allah SWT dalam QS Al Maidah 90-91 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr (minuman keras), berjudi berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syetan. Maka jahuilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan. Sesungguhnya syetan itu hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (minuman) khamr dan berjudi,” papar Ustadz Shobri.

Rep: Pina


latestnews

View Full Version