View Full Version
Jum'at, 21 Dec 2012

Putin Kembali Tegaskan Larangan Jilbab di Sekolah

RUSIA, muslimdaily.net, - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menegaskan larangan mengenakan jilbab di sekolah-sekolah, menggambarkannya  sebagai pakaian tradisi asing.

"Mengapa kita harus mengadopsi tradisi luar?" Kata Putin dalam sesi tanya-jawab secara maraton dengan wartawan Rusia dan asing, yang dikutip oleh kantor berita Ria Novosti pada hari Kamis, 20 Desember, sebagaimana dilansir oleh onislam.net.

Presiden Rusia itu bahkan berdalih jika ada ulama-ulama yang menentang pemakaian jilbab di sekolah.

"Bahkan ulama Islam di dunia Muslim mengatakan itu [untuk memakai jilbab di sekolah-sekolah] adalah hal yang salah untuk dilakukan," katanya.

"Dan sekarang Anda ingin kami untuk memperkenalkan tradisi ini? untuk apa? "

Dalam Islam, jilbab adalah aturan berpakaian yang wajib bagi kaum wanita. Ulama-ulama sepakat akan hal itu.

Pemakaian jilbab memicu kontroversi di Rusia pada bulan Oktober setelah lima siswa Muslim dilarang masuk kelas di sekolah mereka di desa Kara-Tyube di wilayah Stavropol selatan. Meskipun mereka pada awalnya diizinkan untuk masuk sekolah mereka pada bulan September ketika mengenakan jilbab, mereka diberitahu kemudian bahwa mereka tidak akan diizinkan masuk kecuali mereka menanggalkan jilbab mereka. Pada saat itu, Putin mendukung larangan jilbab di sekolah-sekolah.

Tidak semua wilayh di Rusia melarang jilbab. Di Tatarstan, siswa perempuan bebas mengenakan jilbab ke sekolah. Chechnya, yang berbatasan Stavropol dan merupakan tempat berkecamuknya perang antara muslim dan pemerintah Rusia, jilbab adalah bagian dari aturan berpakaian yang diterima.

Tapi di daerah di mana mereka menjadi minoritas, Muslim Rusia mengeluh bahwa hak-hak beragama mereka tidak terpenuhi. Federasi Rusia adalah rumah bagi sekitar 23 juta Muslim yang tinggal terutama di wilayah Kaukasus utara dan selatan seperti republik Chechnya, Ingushetia dan Dagestan. [rah]


latestnews

View Full Version