


Damaskus  (SI ONLINE) - Rusia kesal dengan langkah politik yang ditempuh  sekutunya, Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Perdana Menteri Rusia Dmitri  Medvedev menyebut Presiden Suriah Bashar al-Assad telah membuat  kesalahan serius yang mungkin fatal dengan menangguhkan reformasi  politik karena memilih menekan pasukan oposisi.
 
 "Dia semestinya bertindak lebih cepat lagi dan merangkul oposisi damai  yang siap duduk bersama di meja perundingan dengannya," lapor kantor  berita Rusia mengutip pernyataan Medvedev, seperti dikutip AFP.
 
 "Ini adalah kesalahan serius baginya, malah mungkin fatal," kata  Medvedev dalam pernyataan yang tak biasanya kritis terhadap Assad yang  merupakan sekutu tradisional Moskow.
 
 "Sepertinya bagi saya peluang dia untuk bertahan (dalam kekuasaan) terus  menyempit dari hari ke hari," kata Medvedev kepada CNN di sela Forum  Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
 
 Sementara itu majelis kehakiman tinggi Suriah mengumumkan penangguhan  peradilan atas anggota oposisi sehingga mereka bisa bergabung dalam  dialog nasional.
 
 "Majelis kehakiman tinggi telah memutuskan untuk menangguhkan semua  dakwaan kepada kekuatan dan individu oposisi sehingga mereka bisa  berperan serta dalam dialog nasional," lapor kantor berita Suriah SANA,  tanpa menjelaskan lebih jauh.
 
 Sabtu pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Mohammed al-Shaar berjanji  mengendurkan kembalinya anggota oposisi di pengasingan agar mereka bisa  bergabung dalam dialog nasional yang ditawarkan Bashar al-Assad 6  Januari lalu.
 
 Dalam nada pidato yang tidak biasa, Assad mengajukan dialog dengan  tokoh-tokoh oposisi yang bukan "budak Barat" dengan syarat oposisi  menghentikan serangannya. Rezim Bashar al-Assad terus menerus menyebut  aktivis dan kelompok oposisi sebagai teroris.
 
 Namun sehari kemudian, Minggu, Medvedev menegaskan pendirian Rusia bahwa  rakyat Suriah adalah satu-satunya pihak yang berhak menentukan nasib  Bashar al Assad.
 
 "Secara pribadi saya telah menyeru Assad berulangkali, 'Anda perlu  memulai reformasi, Anda perlu duduk  di meja perundingan'", kata  Medvedev kepada CNN.  "Dalam pandangan saya, sayangnya pemerintah Suriah  berubah tidak siap dengan hal ini." 
 
 red: shodiq ramadhan
 sumber: ANTARA News