

Senin, 04 Februari 2013 | 09:00:52 WIB 

Jakarta  (SI ONLINE) - Tifatul Sembiring dituntut minta maaf. Menkominfo itu  dinilai asal bunyi (asbun) saat menyebut perantara suap kasus impor sapi  Ahmad Fathonah adalah alumni Pesantren Gontor. 
 
 "Tifatul jangan asal sebut Fathonah alumni Gontor. Tidak sepantasnya  seorang Menkominfo mengeluarkan pernyataan yang asal bunyi. Apalagi, ini  terkait dengan lembaga pendidikan pesantren moderen Gontor," kata  Majelis Pertimbangan Ikatan Alumni Pondok Modern Gontor Angkatan 2000  (Laviola 2000)  Kuntum Khairu Basya seperti dikutip Tribunnews.com,  Senin (4/2/2013).
 
 Menurut Kuntum, Fathonah dipastikan bukan alumni pesantren yang terletak  di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Yang bersangkutan adalah alumni  IMMIM, salah satu pesantren di Makassar.
 
 "Saya sudah melakukan kroscek ke Gontor, dan nama Fathonah tak pernah ada dalam nomor stanbuk siswa Gontor," tuturnya.
 
 Sebelumnya, Tifatul menyatakan bahwa Fathonah memiliki kedekatan dengan  tersangka mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), karena keduanya  pernah mengenyam pendidikan di Gontor.
 
 “Dia memang dekat dengan Luthfi Hasan karena sama-sama pernah menempuh  pendidikan di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo,” kata Tifatul. “Tapi  dia bukan kader PKS,” kata Tifatul Sembiring usai mengisi diskusi  Perhimpunan Keluarga Besar PII di Jakarta, Kamis (31/1/2013) lalu.
 
 Kuntum menjelaskan, LHI memang pernah di Gontor tapi tidak sampai lulus.  Pria yang sekarang ditahan di Rutan Guntur itu hanya dua tahun di  Gontor. 
 
 "Kalo LHI memang pernah di Gontor, tapi dia tidak sampai tamat, hanya  dua tahun. Sementara, Fathonah tidak sama sekali," papar Kuntum.
 
 Ahmad Fathonah adalah pria yang tertangkap tangan bersama mahasiswi  bernama Maharani Suciyono, di Hotel Le Meredien, Jakarta, Selasa  (29/1/2013) malam.
 
 Ahmad Fathonah disebut-sebut sebagai kurir Luthfi Hasan Ishaaq. Uang  yang diamankan dari tangan Ahmad Fathonah, dituding ditujukan kepada  Luthfi Hasan Ishaaq.
  
 Kuntum yang juga Ketua Umum Garda Muda Nasional, mengimbau Tifatul agar  tidak mengait-ngaitkan para pelaku kasus di PKS dengan institusi  Pesantren Gontor. Menurutnya ini sangat bias. Bahkan jika mau fair, yang  menangkap LHI sebenarnya juga sesama alumni Gontor.
 
 "Dua ketua KPK saat ini, Adnan Pandu Praja dan Busyro Muqoddas adalah  alumni Gontor. Itu artinya produk keluaran Gontor tidak pernah  main-main. Siapapun yang salah dan melanggar aturan, tak peduli sesama  alumni, pasti juga akan kena akibatnya," jelas Kuntum.
 
 Pernyataan Kuntum ini juga diperkuat Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS yang juga alumni Pesantren Gontor.
 
 "Ahmad Fathonah itu bukan alumni Gontor. Bukan kader PKS, bukan anggota  PKS, bukan staf khusus Pak Lutfhi. Kalau ada kedekatan, mungkin pernah  belajar di satu tempat yang sama, tapi kalau Gontor, tidak. Atau mungkin  pernah sebagai perkawanan," beber Hidayat Nurwahid, Jumat (1/2/2013).
 
 Berdasarkan keterangan salah dan asal bunyi yang dilontarkan Tifatul,  Kuntum meminta Tifatul meminta maaf secara resmi kepada pihak Gontor,  dan mengklarifikasi pernyataannya. "Pernyataan ini merugikan Gontor,  Tifatul harus meminta maaf," tegas Kuntum.
 
 red: shodiq ramadhan
 sumber: tribunnews