Yangon (SI ONLINE) - Sebanyak 13 anak dari 78 orang tewas dalam kebakaran yang terjadi di satu masjid sekolah di kota Botataung, Yangon, Myanmar, Selasa pagi (2/4/2013), kata pemerintah setempat memastikan.
Kebakaran yang terjadi pada pukul 03.00 waktu setempat itu ketika anak-anak sudah tidur, disebabkan oleh arus pendek listrik yang dipicu oleh panas dari satu transformator tegangan yang terpasang di dalam masjid, kata beberapa sumber. Api kemudian cepat dikendalikan.
Kepolisian Burma melaporkan pada halaman resmi Facebook-nya bahwa korban meninggal akibat luka bakar atau menghirup asap.
"Menurut penyelidikan oleh petugas polisi kotapraja, kebakaran itu disebabkan oleh tegangan yang terlalu tinggi (listrik)," katanya menambahkan. Situasi di Yangoon juga telah tegang.
Menanggapi peristiwa kebakaran ini, Sekjen Komite Advokasi untuk Muslim Rohingya-Arakan (KAMRA) Ustad Bernard Abdul Jabbar, mendesak pemerintah Myanmar supaya melakukan investigasi atas kejadian tersebut. "Kita khawatir jika kebakaran ini bukan karena sebab teknis, tapi karena dibakar," kata Ustadz Bernard kepada Suara Islam Online.
Kekhawatiran ini tidak terlalu berlebihan, sebab hingga kini konflik Budha-Islam di Myanmar masih membara. Beberapa waktu lalu telah terjadi pembunuhan terhadap Muslim dan pembakaran terhadap masjid di Yamethin, Meikhtilah, Myanmar.
red: Abu Faza