New York (SI ONLINE)- "Memberikan bantuan kepada oposisi bersenjata Suriah yang berusaha mengganti rezim negara tersebut adalah berbahaya," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, di Dewan Keamanan PBB, New York, Rabu (24/4/2013).
"Jika ingin perang habis-habisan, didorong minoritas masyarakat dunia yang agresif, lebih lanjut ini akan memperburuk situasi dan meningkatkan kegiatan teroris, termasuk di negara-negara tetangga," kata Churkin pada pertemuan Dewan mengenai Timur Tengah.
Churkin mengatakan, ia secara khusus menyebutkan kesiapan sejumlah negara untuk memberikan kelompok-kelompok ilegal di Suriah dengan senjata yang akhirnya bisa menetap di tangan teroris.
Dia juga mengkritik keputusan baru Uni Eropa mengurangi sanksi terhadap Suriah. Minyak dan produk minyak dari wilayah yang diduduki oposisi akan dijual sehingga arus keuangan akan mengalir ke kelompok bersenjata terkuat.
Dewan Uni Eropa, Senin kemarin, mencabut embargo minyak 2011 terhadap Suriah, yang memungkinkan negara-negara anggota Uni Eropa membeli minyak dari wilayah negara itu yang dikuasai pemberontak, dan berinvestasi di sektor energi di daerah tersebut.
Rusia mengkritik keputusan Uni Eropa itu sebagai kontraproduktif dan mengarah kepada kebuntuan lebih dalam pada dialog internal Suriah.
Pihak berwenang Suriah, Selasa, menyebut keputusan Uni Eropa mengizinkan impor minyak dari wilayah Suriah dan turunannya melalui transaksi eksklusif dengan pemberontak adalah langkah "ilegal" dan dan "tindakan agresi."
Produksi minyak di Suriah telah menurun hampir 60 persen sejak awal pergolakan melawan rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad, pada Maret 2011. Amerika Serikat melansir, hasil harian minyak Suriah mencapai sekitar 153.000 barel per hari pada Oktober 2012.
red: Abu Faza
sumber: ANTARA