Jeddah (SI Online) - Ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada Ahad (9/6/2013) menggelar demo di depan gedung Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI), Jeddah Saudi Arabia. Hal ini merupakan bentuk kekecewaan para TKI terhadap pelayanan petugas KJRI dalam proses pengurusan pembuatan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) pada pemutihan status TKI Ilegal yang diberikan Amnestinya oleh pemerintah Saudi melalui Raja Abdullah.
Menurut kontributor Suara Islam Online yang berada di Jeddah, Ustadz Hasri Abu Mumtazar mengatakan bahwa gedung KJRI sempat ditutup selama beberapa hari sehingga mengakibatkan kekesalan para TKI.
"Sudah seminggu sejak 2 Juni 2013 lalu yang mendaftar permohonan SPLP sudah berjumlah lebih 40 ribu orang pemohon, namun sejak itu pula KJRI ditutup untuk pendaftaran dan baru dibuka pada Sabtu 8 Juni kemarin. Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan permohonan yang sudah masuk", ujar Ustadz Hasri, Senin (10/6/2013).
Pada hari sabtu kemarin hanya sebahagian kecil pemohon yang dapat dilayani pihak KJRI, sehingga pada hari Ahad kemarin jumlah pemohon membludak tidak tertampung dan tidak terlayani. Pihak KJRI sendiri membuka waktu pelayanan hanya 3 jam saja dari pukul 19.30 hingga 22.30 waktu setempat. Karena itulah esok harinya ribuan TKI menggelar aksi demo di depan gedung KJRI.
Para pendemo membakar beragam perkakas di pintu masuk konsulat, dan berusaha menerobos untuk melakukan pembakaran gedung. Tindakan TKI tersebut dipicu oleh kekecewaan mereka terhadap pelayanan yang lambat oleh petugas KJRI bahkan banyak diantra TKI yang sudah bermalam di sekitar KJRI selama 3 malam. Mereka rela tidur di jalanan untuk menunggu antrian pengurusan demi untuk mmperbaiki status yang Ilegal mnjadi legal.
Ustadz Hasri juga menceritakan akibat aksi tersebut para pendemo ada yang pingsan bahkan seorang TKW meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Pada hari Ahad (9/6/2013) pukul 16.00 ketika massa mulai menggelar demo dan bertindak anarkis, akibatnya beberapa orang terjepit tertindih dan pingsan serta ada juga seorang wanita yang meninggal dunia", jelasnya.
Rep: Ustadz Hasri Abu Mutazar
Red: Syaiful