View Full Version
Jum'at, 30 Oct 2009

Taliban dan Al Qaeda Bantah Terlibat Pengeboman Pasar di Peshawar

Pakistan - Pejuang Taliban dan Al-Qaeda mengatakan mereka tidak terlibat dalam peledakan bom di Peshawar yang mengakibatkan 105 orang meninggal pada hari Rabu (28/10) seperti yang di tuduhkan oleh pemerintah Pakistan dan pihak Barat.

Harian Pakistan The News mengutip seorang sumber Al-Qaeda yang mengatakan kelompok tersebut tidak terlibat dalam pembunuhan orang tak bersalah, wanita dan anak-anak.

Harian Pakistan The News mengutip seorang sumber Al-Qaeda yang mengatakan kelompok tersebut tidak terlibat dalam pembunuhan orang tak bersalah, wanita dan anak-anak.

Sumber tersebut justru menyalahkan unsur-unsur yang ingin menyalahkan jihad yang sedang berlangsung saat ini.

Salah satu kelompok Taliban, Tharik Taliban Pakistan, dalam sebuah email yang di kirim ke media, juga membantah terlibat dalam ledakan tersebut.

Sebuah bom mobil merobek sebuah pasar yang penuh sesak di kota Peshawar di Barat Laut Pakistan pada Rabu.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton baru tiba  untuk sebuah kunjungan ke negara tersebut, ketika bom meledak di wilayah Peepal Mandi, ibukota provinsi Perbatasan Barat Laut yang sedang bergolak.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menjamin dukungan penuh dalam perang melawan teroris ketika mendengar ratusan orang yang tewas dan terluka dalam kejadian tersebut.

Korban ledakan bom mobil tersebut kebanyakan adalah anak-anak dan wanita.

Awan raksasa dan asap terlihat menjulang ke angkasa dari wilayah tersebut segera setelah ledakan terjadi, yang di percaya karena di sebabkan oleh bom seberat 150 kg yang disembunyikan di dalam sebuah mobil.

Seperti biasa pemerintah Pakistan dan Barat langsung menyalahkan pejuang Taliban untuk apa yang mereka lihat sebagai serangan balasan terhadap pemerintah atas operasi militer mereka di jantung Selatan Waziristan.

Menteri Luar Negeri Pakistan Qureshi mengatakan setelah serangan bom tersebut, bahwa pemerintah Pakistan akan terus melanjutkan perang untuk menargetkan pejuang atas nama keamanan dan kedamaian bagi negara tersebut.(aa/BN)


latestnews

View Full Version