View Full Version
Sabtu, 02 Jan 2010

Sekolah di Irak akan Dibuat Terpisah Antara Laki-Laki dan Perempuan

Irak (voa-islam.com): Saat ini di Irak secara luas sedang dibahas rencana pemerintah untuk memperkenalkan pendidikan yang terpisah antara anak laki-laki dan perempuan di sekolah-sekolah di seluruh negeri.

Tapi yang kritik paling pedas terhadap rencana studi terpisah ini disampaikan oleh organisasi hak asasi manusia, laporan IslamOnline

"Kami tidak memaksakan pembagian ini berdasarkan jenis kelamin dan menciptakan kondisi untuk meningkatkan kualitas pendidikan,"  kata wakil dari Kementerian Pendidikan di Irak Vafa'a al Marasma. Studi internasional terkini menunjukkan bahwa pemisahan seperti ini bermanfaat bagi proses belajar-mengajar, dan kami senang untuk mencoba metode ini di negara kita", tambahnya.

Metode baru ini akan diujikan pada tingkat (kelas) dasar dan kemudian memperluasnya ke kelompok usia lain. Kebanyakan orang tua berfikir keputusan ini positif, meskipun beberapa menyatakan keraguan.

"Kami menyarankan para orang tua mencari informasi di internet dan melihat sendiri bagaimana hal ini berguna untuk anak-anak," - kata al-Marasma.

Tapi yang kritik paling pedas terhadap rencana studi terpisah ini disampaikan oleh organisasi hak asasi manusia, laporan IslamOnline.

"Keputusan ini bertentangan dengan konstitusi Iran, yang  menjamin kebebasan berekspresi  dan hak-hak yang sama, tanpa identitas seksual" - kata seorang sosiolog dan pembela aktif Mayyada  Zuhair. Dia menegaskan bahwa siswa pada divisi ini akan menekankan perbedaan jenis kelamin dan mereka akan melakukan diskriminasi lebih jauh, dan menghancurkan setiap harapan untuk mencapai demokrasi. "Irak bukan semacam negara Eropa yang bisa mengatasi kontradiksi gender, perempuan masih berjuang untuk tempat mereka di masyarakat," - alasan orang ini.

Namun sebagian besar dari orang tua tidak setuju dengan pendapat sosiolog wanita ini. "Irak akan melalui periode yang sangat sulit, dan kita harus ketat terutama kepada anak perempuan - pendapat seorang teknisi mekanik dan ayah dari dua siswa sekolah dasar, Ali al-Jar. - Selain itu, kami memiliki negara Islam dan agama kita jelas menunjukkan pentingnya membatasi kontak dengan lawan jenis sebelum menikah, namun tidak termasuk, kerabat dekat, tentu saja".

[voa-islam/cno]


latestnews

View Full Version