View Full Version
Rabu, 04 May 2011

Ribuan TKW Demo KJRI Hong Kong, Protes Kebijakan RI yang Memeras TKW

CAUSEWAY BAY, HONG KONG (voa-islam.com) – Dua ribuan TKW Hong Kong turun ke jalan mengecam kebijakan-kebijakan pemerintah melalui staff KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) yang dinilai sangat memeras dan mempersulit TKW.

Masa yang terdiri dari berbagai aliansi dan organisasi tersebut berkumpul di lapangan Victoria Park, Causeway Bay. Puluhan jurnalis dari media Hong Kong juga stasiun televisi ikut meliput dalam demonstrasi yang bertepatan dengan Labour Day di Hong Kong. Hadir pula anggota Hong Kong parlemen Lee Chuk Yan untuk memberikan dukungan dan semangat. Tidak ketinggalan pula beberapa pemuda-pemudi Hong Kong yang tergabung dalam organisasi buruh lokal, mereka membagikan selebaran yang berisi suntikan motivasi dan semangat dan dukungan mereka pada TKW yang memperjuangkan hak-haknya yang dirampas pemerintah RI.

Tepat pukul 13.30 waktu Hong Kong, masa yang memadati lapangan rumput Victoria Park bergerak menuju gedung KJRI. Puluhan polisi Hong Kong dengan ramah ikut mengawal dan mengamankan demonstrasi. Mereka meneriakkan yel-yel agar pemerintah memberlakukan kontrak mandiri dan mencabut UU 39 tentang penempatan Tenaga Kerja serta mencabut aturan wajibnya TKW memiliki KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri).

Seorang TKW bernama Meme, menjelaskan alasannya bergabung dalam aksi tersebut, “KJRI sudah sangat keterlaluan, membuat aturan sendiri tanpa mau tahu kondisi dan kemampuan TKW.”

“Memang harapan saya pada pejabat KJRI sudah pupus, tapi saya mencoba menitipkan harapan dalam aksi ini, mudah-mudahan mereka benar-benar mempunyai telingga dan hati mendengarkan kesengsaraan rakyatnya.” Lanjutnya.

Meme juga nampak sangat jengkel dengan ulah KJRI, “KJRI berkedok memberikan naungan pada TKW, tapi sebenarnya mereka memberikan pukulan yang dapat menjadikan TKW sekarat, mereka tidak punya malu, gaji yang mereka makan bukankah hasil dari kami? Terus mereka tidak mau mendengarkan keluhan kami, sangat disayangkan, lihatlah, mereka semua gemuk karena kebanyakan makan uang TKW,” ujarnya dengan nada emosi.

Seorang TKW bernama Kiki juga menceritakan pada voa-islam akan kejengkelannya pada pejabat KJRI, “Urusan overcharging belum beres, kontrak mandiri juga, sekarang ditambah lagi dengan wajibnya memiliki KTKLN, dengan syarat yang ribet dan harus mengurus ke provinsi, membutuhkan biaya sekurang-kurangnya Rp. 400.000 ditambah dengan surat-surat yang tentu tidak gratis, maklum Indonesia negara berlandaskan UUD atau Ujung-Ujungnya Duit, jadi totalnya diperkirakan mencapai Rp 1.500.000. Katanya KJRI ingin mempermudah pendataan warga diluar negeri dengan adanya KTKLN, omong kosong, padahal itu hanyalah kedok saja, mereka ingin memeras TKI dengan kedok KTKLN, jika tujuan mereka ingin mempermudah pendataan, harusnya KTKLN diberikan gratis buat kami, masa kami harus mengeluarkan biaya banyak, mereka lupa, kami ini rakyat miskin, bukan konglomerat yang seenaknya diperas.”

Ketua aliansi IMWU (Indonesia Migrant Worker Union) yang ikut orasi, juga memberikan keterangan tentang aturan KJRI yang sangat membebani TKW.

Gemuruh masa semakin memanas dengan cuaca Hong Kong yang menyengat hari itu. Tidak nampak satupun pejabat KJRI yang menemui massa sekedar untuk mendengarkan aspirasi TKW. [yulianna/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version