View Full Version
Kamis, 12 Apr 2012

2 Marinir AS Tewas 2 Luka Parah dalam Kecelakaan Pesawat di Maroko

RABAT, MAROKO (voa-islam.com) - Dua Marinir AS tewas dan dua terluka parah dalam kecelakaan sebuah pesawat hibriba di Maroko pada hari Rabu (11/4/2012), kata para pejabat.

Para marinir tersebut mengambil bagian dalam latihan militer bersama  AS-Maroko yang berlokasi di selatan negara yang berbasis di Agadir, kata juru bicara Kedutaan Besar AS Rodney Ford di Rabat, yang memberikan jumlah korban.

Kapten Kevin Schultz, juru bicara Marinir di Pentagon di Washington, menegaskan bahwa pesawat yang jatuh adalah MV-22 Osprey, yang lepas landas dan mendarat seperti helikopter dan terbang seperti pesawat terbang. Pesawat ini berpartisipasi dalam latihan militer AS-Maroko yang dikenal sebagai "Singa Afrika."

Osprey itu terbang dari kapal serang amfibi USS Iwo Jima, seorang pejabat pertahanan mengatakan, berbicara tanpa menyebut nama karena masalah ini sedang dalam tahap awal penyelidikan.

Latihan tahunan yang dimulai tahun 2008 berlangsung dari 07-18 April dan melibatkan 1.000 Marinir AS dan 200 tentara, pelaut dan penerbang. Mereka bekerja dengan sekitar 900 tentara Maroko.

Menurut situs Marinir AS, latihan itu melibatkan "segala sesuatu dari tembakan senjata gabungan dan rentang manuver, pengisian bahan bakar udara dan pengiriman pasokan-pasokan, memerintahkan pos dan pelatihan senjata non-mematikan."

Tujuan dari latihan ini adalah untuk melatih pasukan kedua negara untuk bekerja sama.

Informasi lebih lanjut tentang kecelakaan itu sedang ditahan sampai keluarga terdekat dari Marinir yang tewas dan terluka telah diberitahu, kata Rodney Ford, juru bicara Kedutaan Besar AS di Rabat.

MV-22, perusahaan patungan dari Boeing Co dan Textron Inc Bell Helicopter, dirancang untuk membawa 24 pasukan tempur dan terbang dua kali lebih cepat ketika pesawat itu menggantikan helikopter serbu era Perang Vietnam.

Program Osprey hampir dibatalkan setelah sejarah kegagalan mekanis dan dua kecelakaan tes yang menewaskan 23 Marinir pada tahun 2000. Tapi pengembangan terus dilakukan, dan pesawat tersebut telah dikerahkan ke Irak.

Sebuah pesawat Angkatan Udara versi yang sama jatuh di Afghanistan pada bulan April 2010, menewaskan tiga anggota militer dan satu kontraktor sipil. (by/AP)


latestnews

View Full Version