View Full Version
Jum'at, 27 Sep 2013

Interpol Keluarkan Perintah Penangkapan Untuk 'Janda Putih' Samantha Lewhtwaite

LYON, PRANCIS (voa-islam.com) - Interpol telah mengeluarkan surat perintah penangkapan, atas permintaan Kenya, terhadap seorang warga Inggris yang dijuluki sebagai "Janda Putih", setelah serangan mematikan di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Kenya, Nairobi yang menewaskan 72 orang.

Badan polisi internasional tersebut mengeluarkan peringatan untuk wanita berusia 29 - tahun Samantha Lewthwaite hari Kamis (26/9/2013).

Pengumuman "red notice" Interpol tersebut tidak menyebutkan pengepungan Nairobi Westgate mal oleh para pejuang dari kelompok al-Shabab Somalia.

Polisi Inggris telah mengutip Lewthwaite sebagai kemungkinan tersangka. Pemberitahuan Interpol, bagaimanapun tidak menyebutkan mal Westgate sebagai alasan dibalik dikeluarkannya red notice tersebut.

Samantha Lewthwaite, janda dari Jermaine Lindsay, salah satu pelaku pemboman London 7 Juli 2005 atau yang dikenal 7/7 telah diburu oleh pemerintah Kenya atas tuduhan kepemilikan bahan peledak dan persekongkolan untuk melakukan tindak pidana pada Desember 2011.

Dia masuk Islam saat berusia 17 tahun dan sejak itu komitmen mengenakan hijab. Anak seorang tentara Inggris kelahiran 1983 ini menikah dengan imigran Jamaika yang juga merupakan seorang muallaf, Jermaine Lindsay, salah seorang dari empat pelaku pemboman jibaku di stasiun kereta api London, Iggris pada 7 Juli 2005 yang menewaskan lebih 40 orang dan melukai 334 lainnya.

Peringatan Interpol tersebut mengharuskan negara-negara anggota untuk menahan tersangka menunda prosedur ekstradisi.

Dikatakan dia juga dipercaya menggunakan alias "Natalie Webb".

Peringatan Interpol datang pada hari yang sama dengan serangan terhadap sebuah pos keamanan di dekat perbatasan Kenya dengan Somalia, dua petugas polisi Kenya tewas dan tiga lainnya luka-luka.

Juga di hari Kamis, orang bersenjata telah menyerbu sebuah kantor polisi Kenya yang terletak di sebuah kota dekat perbatasan Kenya dengan Somalia pada tengah malam. Kelompok pejuang Islam Al-Shabaab menyatakan tanggung jawab atas serangan itu, lima hari setelah serangan terhadap Westgate Mall.

Tiga orang lainnya terluka dan setidaknya 10 kendaraan dibakar.

Serangan terhadap kota Mandera terjadi beberapa jam setelah Al-Shabaab mengancam bahwa kekerasan akan terus berlanjut sampai tentara Kenya mundur dari Somalia.

Pemimpin kelompok itu, Ahmed Godane Syaikh Mukhtar Abu Zubair, memperingatkan masyarakat Kenya tidak ada cara yang mereka bisa" bertahan dari sebuah perang bekas karena gesekan di dalam negeri sendiri", dalam sebuah pernyataan yang diposting di internet pada Rabu sore.

"Buatlah pilihan Anda hari ini dan menarik semua pasukan Anda, ..."  kata Godane. "Jika tidak bersiaplah untuk berlimpahnya darah yang akan tumpah di negara Anda, kejatuhan ekonomi dan pengungsian.

Sebelumnya kelompok pejuang Islam Somalia, Al-Shabaab menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Westgate Mall di Nairobi Kenya mengatakan bahwa serangan itu adalah pembalasan selama hampir dua tahun kehadiran militer Kenya di Somalia yang dilanda perang dalam mendukung pemerintah Mogadishu memerangi pejuang Islam dan membunuhi Muslim di sana. (ab/aje)

kenya, israel, nairobi, al-shabaab, pejuang islam, somalia, samantha lewhtwaite, jermaine lindsay

latestnews

View Full Version