View Full Version
Sabtu, 12 Jul 2014

Filipina Klaim Tangkap Ulama Terkenal Australia Pendukung ISIS, Musa Cerantonio

CEBU, FILIPINA (voa-islam.com) - Pemerintah Filipina pada Jumat (11/6/2014) mengklaim menangkap seorang ulama asal Australia yang dicurigai terkait dengan mujahidin ISIS setelah ia mendesak Muslim Filipina melalui media sosial untuk mendukung konflik di Irak dan Suriah dengan merekrut mereka untuk berjihad.

Penangkapan tersebut adalah yang pertama yang dikaitkan dengan para mujahidin di negara Asia Tenggara dan mujahid asing yang mendukung konflik di Timur Tengah.

Pemerintah Australia percaya sedikitnya 150 warganya terlibat dalam pertempuran atau aktif mendukung Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) di Suriah dan Irak yang kini telah berubah menjadi Negara Islam (IS).

Tim SWAT bersenjata berat bersama Polisi Federal Australia (AFP) mengejutkan warga Australia RObert Edward Cerantonio, yang merubah namanya menjadi Musa Cerantonio setelah menjadi mualaf, sebelum fajar di apartemennya dekat Bandara Internasional Mactan-Cebu di Filipina tengah.

"Dia telah merekrut Muslim Filipina untuk berperang di Irak dan Suriah," kata seorang pejabat intelijen senior polisi, yang menolak disebutkan namanya karena ia tidak berwenang berbicara kepada pers, kepada Reuters.

"Dia telah benar-benar menyerukan jihad. Tapi kami masih memvalidasi laporan bahwa beberapa Muslim Filipina telah menanggapi seruannya untuk berjihad. Kegiatan-Nya di sini menarik perhatian Kepolisian Federal Australia dan mereka memberitahu kita."

Polisi Filipina mengatakan Cerantonio, 29 tahun, tiba di negara itu pada awal bulan Februari dan mulai melakukan perekrutan untuk Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS).

Awal bulan ini, Cerantonio memposting pesan di media sosial yang mengatakan ia telah melakukan perjalanan ke daerah di mana ISIS telah menyatakan khilifah, atau negara Islam, di beberapa bagian Suriah dan negara tetangga Irak. "Kami tidak percaya dia benar-benar meninggalkan Filipina. Tidak juga dia pergi ke Timur Tengah," kata Wakil Komisaris Keamanan Nasional Polisi Federal Australia Andrew Colvin mengatakan kepada surat kabar Daily Telegraph di Sydney pada hari Sabtu (12/7/2014). "Alasan penangkapan adalah sesuatu yang kita masih gali melalui dengan rekan-rekan Filipina kami."

Dalam sebuah pernyataan, Polisi Federal Australia (AFP) mengatakan tidak akan memberikan komentar rinci tentang masalah intelijen atau keamanan dan tidak akan berkomentar lebih lanjut.

Polisi Filipina percaya Cerantonio bepergian ke Basilan dan Sulu di selatan negara itu, berdakwah untuk mendukung jihad di Suriah dan Irak. Mereka memeriksa ke lebih lanjut kemungkinan keterlibatannya dalam postingan video online dari Muslim Filipina dalam mendukung ISIS.

Beberapa video muncul baru-baru ini di YouTube dari mujahidin Filipina yang membuat pernyataan dalam bahasa Arab dan dialek Tagalog mendukung ISIS. Beberapa video diperkirakan diambil di dalam penjara polisi di ibukota, Manila.

Cerantonio akan dideportasi kembali ke Australia setelah paspornya dibatalkan oleh pihak berwenang Australia, kata Conrado Capa, wakil kepala polisi daerah Cebu. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version