View Full Version
Sabtu, 25 Oct 2014

2 Serangan di Semenanjung Sinai Tewaskan 33 Pasukan Keamanan Mesir

SINAI, MESIR (voa-islam.com) - Dua serangan di Semenanjung Sinai Mesir menewaskan 33 personel keamanan pada hari Jumat (24/10/2014), sumber-sumber keamanan mengatakan.

Tiga puluh orang tewas dalam serangan pertama di wilayah al-Kharouba baratlaut dari al-Arish, dekat Jalur Gaza, kata sumber-sumber. Helikopter militer membawa korban tewas dan terluka ke Kairo. Di antara mereka beberapa perwira senior dari Markas Lapangna Angkatan Darat Kedua yang berbasis di Ismailia, kata beberapa sumber keamanan.

Serangan bom mobil menargetkan dua kendaraan lapis baja di pos pemeriksaan dekat instalasi militer, kata sumber-sumber tersebut. Mereka mengatakan ledakan besar dan tingginya angka kematian kemungkinan besar disebabkan oleh kendaraan yang sarat dengan amunisi dan senjata berat.

Lebih dari 25 orang juga terluka dalam peristiwa tersebut.

Beberapa jam kemudian, orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah pos pemeriksaan di al-Arish, menewaskan tiga anggota pasukan keamanan, kata para pejabat.

Korban diangkut ke Kairo dengan helikopter militer, kantor berita resmi MENA melaporkan.

Ini merupakan salah satu serangan paling mematikan yang terjadi di wilayah itu sejak penggulingan Muhammad Mursi dari kursi presiden.

Belum ada yang menyatakan bertanggung jawab untuk dua serangan tersebut. Operasi serupa sebelumnya telah diklaim oleh kelompok mujahidin yang paling aktif Mesir, Ansar Bayt al-Maqdis.

Meskipun semenanjung yang luas itu telah lama menjadi sakit kepala bagi aparat keamanan Mesir dan Israel khususnya, penggulingan Presiden Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin membawa wilayah itu dalam kekerasan baru dengan skala yang lebih luas dan meningkat.

Pasukan keamanan telah meningkatkan upaya melawan mujahidin yang telah membunuh ratusan tentara dan polisi sejak militer menggulingkan Mursi pada Juli 2013.

Sebagian besar serangan telah terjadi di Sinai, meski demikian kelompok-kelompok jihad juga telah menyatakan bertanggung jawab untuk serangan bom mematikan di instalasi-instalasi militer dan pemerintah di Delta Nil dan di Kairo selama tahun lalu. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version