View Full Version
Sabtu, 27 Dec 2014

Hakim Pakistan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk Imam Masjid Merah Maulana Abdul Aziz

PESHAWAR, PAKISTAN (voa-islam.com) - Seorang hakim di Pakistan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk ulama di sebuah masjid terkenal di Islamabad, yang telah menolak untuk mengecam pembantaian anak-anak di sebuah sekolah yang dikelola militer.

Maulana Abdul Aziz telah dituduh mengancam para pengunjuk rasa di luar Lal Masjid (Masjid Merah).

Ulama itu mengatakan tuduhan terhadap dirinya tidak signifikan.

Pekan lalu, pejuang Taliban Pakistan menyerang sekolah di Peshawar, menewaskan 152 orang, termasuk 133 anak-anak.

Aziz mengatakan bahwa pemerintah harus nyafokus menangkapi orang-orang yang dituduh melakukan kejahatan yang lebih serius dibandingkan kasus yang menimpa dirinya.

"Kasus saya sangat kecil dan bahkan sub-inspektur dapat memberikan saya jaminan," katanya.

Wartawan BBC Anbarasan Ethirajan mengatakan bahwa Syaikh Abdul Aziz terkenal karena pandangannya yang pro - Taliban.

Awal tahun ini, sebuah sekolah yang dijalankan oleh ulama tersebut mengganti nama perpustakaannya untuk menghormati mantan pemimpin Al-Qaidah, Syaikh Usamah Bin Ladin.

Seorang juru bicara Masjid Merah, Hafidz Ehtisham mengatakan mereka akan menolak penangkapan Aziz. Dia menambahkan bahwa ada surat perintah penangkapan untuk para pemimpin politik dalam kasus berbeda seperti insiden Model Town dan serangan pada kantor PTV, namun mereka tidak ditahan. Oleh karena itu, Maulana Abdul Aziz menolak setiap langkah semacam itu, kata Ehtisham.

Para aktivis masyarakat sipil telah mengajukan keluhan terhadap Aziz, mengaklaim bahwa mereka telah diancam oleh karyawan masjid selama protes atas penolakannya untuk mengecam pembantaian sekolah.

Para demonstran juga sedang diselidiki karena melakukan protes yang melanggar hukum.

Pakistan telah meningkatkan operasi anti-mujahidin sejak serangan terhadap Army Public School di Peshawar pada tanggal 16 Desember lalu.

Awal pekan ini, pemerintah mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengatasi aksi jihad, termasuk pembentukan pengadilan militer untuk mengadili kasus jihad.

Masjid Merah

Masjid Merah di Pakistan, didirikan oleh ayah Syaikh Abdul Aziz Ghazi, Syaikh Maulana Qari Abdullah. Syaikh Maulana mendukung Mujahidin Taliban Afghanistan yang pada saat itu berperang melawan Rusia.

Masjid Merah memiliki madrasah putra dan putri yang terpisah yang muridnya mencapai sekitar 5.000 dan memiliki program untuk mencetak para imam.

Saat ini, madrasah di Masjid Merah mempunyai pelajar yang lebih banyak dari sebelumnya dan sedang membina bangunan yang luas untuk menampung kira-kira 1,000 lebih pelajar pada 2015.

Madrasah-madrasah ini menyediakan asrama, makanan dan perawatan medis gratis untuk semua pelajar. Hal ini sangat membantu masyarakat yang kurang mampu.

Sebahagian besar pelajar berasal dari keluarga yang berpendapatan rendah, kebanyakan dari daerah suku barat laut Pakistan.

Madrasah di Masjid Merah sangat menjaga adab antara lawan jenis. Salah satu buktinya adalah para staf pengajar laki-laki di sekolah putri mengajar dengan dibatasi tembok dengan menggunakan pengeras suara sehingga tidak ada celah bagi mereka untuk melihat satu sama lain.

Sebagai sekolah yang menjadi simbol kuatnya pendidikan Islam di Pakistan, Syaikh Ghazi mengatakan bahwa madrasah mendapatkan dukungan warga dengan sumbangan yang mereka berikan.

“Orang-orang menghubungi saya dari seluruh Pakistan untuk memberi sumbangan. Baru-baru ini ada seseorang yang menyumbangkan sebuah rumah. Orang lain menyumbangkan beberapa ribu rupee atau mobil. Mereka menyumbangkan karena mereka mendukung apa yang kami coba lakukan,” katanya, kutip BBC. (st/bbc,arhm)


latestnews

View Full Version