View Full Version
Sabtu, 28 Mar 2015

Dubes AS: Iran Berusaha Kacaukan Yaman dengan Dukung Pemberontak

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Duta besar AS untuk Yaman  menuduh Iran berusaha mengacaukan Yaman dengan mendukung para pemberontak separatis di selatan dan utara negara itu.

"Iran ingin membangun pengaruh di Yaman ... baik secara internal maupun secara lebih luas di wilayah tersebut dengan mendirikan pijakan di Semenanjung Arab," kata Gerald Feierstein dalam wawancara dengan harian Al-Hayat di London, Ahad.

Dia mengklaim bahwa pengaruh Iran di Yaman adalah "secara alami dianggap sebagai ancaman keamanan" oleh Arab Saudi dan anggota lain dari Dewan Kerjasama Teluk Council (Persia).

"Ada bukti bahwa Hizbullah dan Hamas mendukung upaya Iran ini. Kami menyadari kehadiran orang Yaman selatan di Beirut yang telah digunakan sebagai saluran untuk dukungan Iran untuk ganguan di selatan Yaman.," katanya.

Feierstein juga mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bulan lalu bahwa ada tanda-tanda aktivitas Iran yang lebih besar di Yaman, tetapi tidak menentukan di mana dan bagaimana.

Tuduhan Feierstein ini senada dengan pernyataan salah seorang pejabat Yaman yang mengatakan bahwa

 

 

SeHingga kini ada dua kekuTentu, situasi di Yaman sekarang, yang paling krusial, munculnya kekuatan Shiah (Houthi), yang telah memaklumkan perang terhadap pemerintah. Kelompok Houthi dengan dukungan senjata dan sejumlah aparat keamanan Iran, seperti Unit Khusus al-Quds, yang berada dibalik aksi-aksi kekacauan di Yaman.

Unit Khusus al-Quds telah melakukan latihan terhadap kelompok Shiah, khususnya kemampuan mereka dalam perang dan melakukan gerilya di wilayah-wilayah pegunungan di selatan Yaman.

Tuduhan Duta besar AS terhadap Iran datang pada saat Feierstein sendiri menghadapi seruan yang meningkat atas dirinya untuk meninggalkan Yaman.

Warga Yaman menuduhnya benar-benar bertanggung jawab di Yaman dan bekerja untuk mentransfer kekuasaan dari diktator Yaman yang digulingkan, Ali Abdullah Saleh, kepada wakil presiden dalam pemungutan suara calon tunggal yang juga didukung oleh Arab Saudi.

Warga Yaman melihat ini bertentangan dengan tuntutan mereka untuk demokrasi yang sebenarnya, menuduh duta besar AS tersebut mengembalikan kediktatoran ke negara mereka.

Orang-orang di Yaman juga menuduh AS membom warga sipil saat Washington melakukan operasi militer yang itu klaim ditujukan untuk memerangi Al-Qaeda.

Situasi di Yaman tetap menjadi persoalan yang sangat mengkawatirkan dengan adanya dua kekuatan yang sekarang melakukan intervensi di Yaman, yaitu Iran dan Amerika Serikat. Kedua terlibat langsung dalam kekacauan politik di Yaman. Meskipun, keduanya mempunyai tujuan yang berbeda, Iran dan Amerika Serikat, keduanya dapat melakukan kerjasama menghancurkan kekuatan Islam di Yaman.

(st/ptv)


latestnews

View Full Version