View Full Version
Senin, 23 May 2016

Kenya Ancam Tarik Pasukannya dari Somalia Setelah Dana Operasi Melawan Al-Shabaab Dihentikan

NEW YORK (voa-islam.com) - Kenya kemungkinan menarik pasukannya dari Somalia yang saat ini tengah memerangi Al-Shabaab jika masyarakat internasional tidak menyambungkan kekosongan pendanaan untuk operasi tersebut, Presiden Uhuru Kenyatta telah memperingatkan.

Pada sebuah pertemuan dengan utusan dari Dewan Keamanan PBB pada hari Jum'at (20/5/2016), Presiden Kenya mengatakan kepada para diplomat bahwa pemotongan dana bagi Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) tidak akan dipenuhi oleh negara-negara yang berpartisipasi dalam misi tersebut.

"Sebagai salah satu negara dengan kontribusi besar pasukan di AMISOM, Kenya mempertanyakan apakah bernilai biaya yang sangat besar tersebut. [Presiden] Kenyatta menegaskan bahwa AMISOM tidak mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam hal sumber daya dan peralatan, dan berpendapat bahwa PBB diperlukan untuk mengambil peran yang lebih besar," laporan Dewan Keamanan PBB, sebuah buletin online oleh Dewan menyatakan pada Jum'at.

"Mengacu pada pemotongan dalam dukungan Uni Eropa, dia mengatakan itu bukan peran Kenya untuk menutup kesenjangan pendanaan dan kesimpulan logis bagi Kenya untuk menarik pasukannya."

Presiden itu juga membela pasukan Pertahanan Kenya (KDF) dari tuduhan oleh tim penyelidik PBB bahwa mereka terlibat dalam kegiatan ilegal.

"Kenyatta juga mengangkat isu tuduhan terhadap tentara Kenya yang terlibat dalam perdagangan arang dan barang lainnya di Somalia, mengatakan bahwa jika orang-orang tidak menghargai apa yang mereka lakukan, tidak ada alasan bagi mereka untuk tinggal."

Para diplomat dari badan yang paling kuat PBB bertemu Presiden Kenyatta untuk membahas rencana pemulangan terhadap pengungsi Somalia, keamanan regional dan rencana stabilisasi Somalia.

Perwakilan Tetap Mesir untuk PBB dan Presiden DK PBB saat ini Abedellatif Aboulatta dan utusan lainnya diberitahu masyarakat internasional melakukan sedikit.

Presiden Kenyatta khawatir bahwa dunia sedang mencari cara lain meskipun Kenya, dan anggota Amisom lainnya mengirim pasukan ke Somalia.

Sebagai bagian dari Amisom, Kenya memiliki 3.664 tentara di Sektor 2 dari Misi, yang berada di bawah Uni Afrika, tetapi secara teknis sebuah misi PBB. Pasukan Kenya ditempatkan di bawah dan tengah Juba.

Banyak dana yang telah datang dari Uni Eropa. Tapi pada bulan Januari, Uni Eropa memangkas anggaran untuk Amisom hingga 20 persen. Ini berarti bahwa badan Eropa itu memberikan  20 juta Euro setiap bulan sampai dengan Juni.

Uang tersebut digunakan untuk membayar tunjangan bagi pra prajurit sekitar 1.028 USD per bulan tanpa tunjangan lainnya.

PENGUNGSI PEMUKIMAN

Untuk seorang tentara KDF, pemerintah kemudian memotong biaya administrasi sebesar 200 USD, yang berarti setiap angggota yang bertugas mendapat 828 USD. Tapi AMISOM membutuhkan $ 300 juta untuk seluruh militer dan logistik.

"[Presiden] Kenyatta meminta Dewan untuk serius mempertimbangkan peran AMISOM dan apakah misi tersebut memiliki sumber daya untuk menstabilkan Somalia," kata laporan itu. (st/dn)


latestnews

View Full Version