View Full Version
Selasa, 14 Feb 2017

Kapal Malaysia Pembawa Bantuan untuk Pengungsi Muslim Rohingya Tiba di bandladesh

CHITTAGONG, BANGLADESH (voa-islam.com) - Sebuah kapal Malaysia yang membawa bantuan untuk ribuan Muslim Rohingya yang melarikan diri dari tindakan keras berdarah militer di Myanmar berlabuh di pelabuhan Chittagong Bangladesh Selasa (14/2/2017) beberapa hari setelah kapal itu didemo pengunjuk rasa nasionalis Budha di Yangon.

Para pejabat senior Bangladesh dan diplomat Malaysia berkumpul di pelabuhan ketika Nautical Aliya berlabuh di kota selatan, dari mana kargo bantuannya akan diangkut ke kamp-kamp Rohingya.

"Ini telah berlabuh di pelabuhan Chittagong. Kapal ini akan mulai bongkar setelah upacara singkat dalam beberapa menit berikutnya," Sekretaris Chittagong Port Authority Omar Faruque mengatakan kepada AFP.

Truk-truk akan membawa 1.472 ton makanan, pakaian dan barang-barang medis untuk Cox Bazar, sekitar 200 kilometer  selatan dari Chittagong untuk distribusikan ke puluhan ribu pengungsi Muslim Rohingya.

Kapal ini awalnya direncanakan untuk berlabuh di Teknaf di Bangladesh selatan, di mana hampir 70.000 Rohingya telah melarikan diri dari negara bagian Rakhine Myanmar sejak Oktober untuk menghindari kekerasan pasukan keamanan.

Kapal ini juga mencoba untuk merapat ke dekat pulau Kutubdia pada hari Senin, tapi "masalah teknis" memaksanya untuk melakukan perjalanan lebih jauh ke utara ke Chittagong, kepala administrator daerah Ruhul Amin mengatakan kepada AFP.

Puluhan biksu Budha dan demonstran nasionalis pekan lalu memprotes kedatangan kapal tersebut di ibukota Myanmar, Yangon, dengan beberapa melambaikan bendera nasional  dan plakat-plakat yang terbaca: "Tidak Rohingya".

Myanmar menolak mengakui kewarganegaraan bagi jutaan warga Rohingya, meskipun banyak dari mereka yang tinggal di wilayahnya selama beberapa generasi.

Kelompok nasionalis Buddha sangat keras dalam menghujat mereka, menolak mereka, menganggapnya sebagai imigran ilegal dari Bangladesh.

Ribuan Muslim Rohingya diperkirakan telah tewas dalam kampanye brutal aparat keamanan Budha Myanmar, yang PBB mengatakan sama dengan pembersihan etnis.

Puluhan ribu dari mereka telah melarikan diri ke Bangladesh, membawa cerita mengerikan tentang pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan aparat.

Perlakuan Myanmar terhadap Muslim Rohingya telah memicu kecaman internasional, termasuk dari mayoritas Muslim Malaysia.

Myanmar awalnya menolak untuk mengizinkan kapal tersebut ke perairan mereka dan telah melarang berlayar ke ibukota negara bagian Rakhine, Sittwe.

Pengiriman bantuan ini datang hari setelah laporan dari PBB yang mengatakan pasukan keamanan Myanmar melaksanakan kampanye pemerkosaan, penyiksaan dan massa pembunuhan terhadap Muslim Rohingya. (st/TDS)


latestnews

View Full Version