View Full Version
Rabu, 15 Feb 2017

Kaum Muda Sekuler Tunisia Bantu Rezim Teroris Assad Perangi Mujahidin di Suriah

TUNIS, TUNISIA (voa-islam.com) - Beberapa pemuda sekuler Tunisia telah berjuang bersama dengan rezim Suriah melawan para mujahidin di bawah bendera Pengawal Nasional Arab, kata pejabat milisi.

Basil Kharat, yang bertanggung jawab politik "Garda Nasioanal Arab" mengaku bahwa pemuda Tunisia berjuang bersama dengan rezim Suriah dan milisi Syi'ah pendukung lainnya dalam pembicaraan kepada News Agency Tunisia.

"Partisipasi warga Tunisia dalam membela Suriah memainkan peran penting dalam mengubah gambar buruk para pemuda Tunisia bahwa mereka hanya berjuang dengan teroris (baca:mujahidin) dan mengkonfirmasi dukungan dari orang-orang Tunisia untuk Suriah dalam krisis mereka", Kharat menjelaskan.

Jumlah pejuang Tunisia dalam Islamic State (IS) berada diurutan kedua setelah Saudi menurut dokumen yang Zaman al-Wasl ungkapkan dalam laporan tentang data pribadi para pejuang IS.

Kharat menggambarkan milisi dari Pasukan Nasional Arab sebagai milisi relawan sekuler yang beroperasi di Suriah, mengadopsi ideologi nasionalis Arab, anggotanya berasal dari berbagai negara-negara Arab, termasuk Mesir, Irak, Lebanon, Palestina, Tunisia, Suriah dan Yaman. Dia menegaskan bahwa semua dukungan yang mereka terima berasal dari pemerintah Suriah.

Pejabat yang bertanggung jawab dalam urusan politik itu menambahkan bahwa Pengawal Nasional Arab bertempur bersama dengan rezim Suriah dan milisi Syi'ah sekutu lainnya di berbagai wilayah Suriah, dan lebih dari 50 anggota mereka tewas, yang pertama adalah petempur Mesir Abo Bakr al-Masri yang tewas dalam pertempuran Qalamoun.

Milisi Pengawal Nasional Arab didirikan pada 2012, anggotanya tersebar di berbagai wilayah Suriah, terdiri dari empat batalyon: Batalyon Martyr Mohammed al-Barahimi, Batalyon martir Wadea Haddad, Batalyon martir Haidar al-Amili, dan Batalyon martir Jol Jammal. Semua batalyon ini dipimpin oleh pimpinan umum hj Zul-Fiqar al-Amili di selatan Libanon. (st/ZW)


latestnews

View Full Version