View Full Version
Jum'at, 24 Mar 2017

Medan Perang Paling Mematikan bagi AS dan Inggris di Afghanistan Jatuh Ke Tangan Taliban

HELMAND, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Taliban telah merebut pusat distrik strategis di Helmand Afghanistan selatan, memaksa pasukan pemerintah untuk kabur dari daerah tersebut.

Kepala polisi distrik Sangin, Mohammad Rasoul, dikonfirmasi bahwa kelompok pejuang Taliban masuk ke pusat distrik pada hari Kamis (23/3/207), beberapa jam setelah unit tentara dan polisi Afghanistan kabur dari daerah menggunakan helikopter dan pesawat pasukan AS menyusul ketatnya pengepungan Taliban.

Juru bicara Taliban Qari Yousuf Ahmadi juga mengeluarkan pernyataan untuk mengumumkan penangkapan Sangin, yang pernah dianggap sebagai medan perang paling mematikan bagi pasukan Inggris dan AS di Afghanistan.

Rasoul lebih lanjut mengatakan bahwa pada saat pengepungan Taliban, hanya ada delapan polisi dan 30 tentara Afghanistan yang bertugas.

Ia mengklaim pasukan keamanan kini berkumpul di dekatnya untuk "mempersiapkan bala bantuan untuk merebut kembali distrik tersebut," tanpa mengatakan kapan serangan balik akan terjadi dan berapa banyak pasukan akan terlibat.

Di ibukota, Kabul, seorang anggota parlemen dari distrik Sangin, Mohammad Hashim Alokzai, mendesak militer untuk bergerak cepat untuk merebut kembali daerah itu. Dia mengatakan jatuhnya Sangin bisa memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi Provinsi Helmand.

Taliban telah menguasai beberapa distrik utama di Helmand, di mana ibukota provinsi Lashkar Gah telah dalam beberapa bulan terakhir menjadi tempat serangan konstan dan berat oleh kelompok Taliban.

Distrik Sangin pernah dianggap sebagai medan perang paling mematikan bagi pasukan Inggris dan AS di Afghanistan.

Inggris mengambil alih Helmand selatan pada tahun 2006. Sebagian besar dari lebih dari 400 kematian militer Inggris terjadi di Provinsi Helmand - di Sangin saja, Inggris kehilangan 104 tentara.

Perkembangan itu terjadi di tengah lonjakan serangan Taliban terhadap pasukan keamanan dalam beberapa pekan terakhir. Kelompok pejuang Islam Afghanistan itu meningkatkan serangan semacam itu dalam rangka pemanasan dan selama ofensif musim semi setiap tahun sebagai bagian dari serangan khusus. (st/ptv)


latestnews

View Full Version