View Full Version
Rabu, 29 Mar 2017

Lapoan: Ribuan Muslim Uighur Cina Berjuang Bersama Kelompok-kelompok Jihad di Suriah

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Ribuan Muslim Uighur Cina berjuang dalam jajaran kelompok-kelompok jihad, termasuk bekas cabang Al-Qaidah dan Islamic State (IS) di Suriah, laporan yang dirilis oleh kementerian luar negeri Zionis Israel mengatakan pada hari Senin (27/3/2017).

Pihak berwenang di Cina khawatir bahwa ribuan warga negara mereka yang terlibat dalam perang di Suriah, menampakkan ancaman keamanan nasional potensial bagi negara mereka, Ynet harian Israel melaporkan, mengutip laporan kementerian luar negeri.

Menurut laporan, yang berisi informasi dari badan mata-mata Israel Mossad, sekitar 3.000 warga Uyghur dari kelompok minoritas Cina, juga berjuang dalam jajaran bekas cabang Al-Qaidah di Suriah Jabhat Fateh al-Sham, sebelumnya dikenal sebagai Jabhat Al-Nusrah.

Laporan itu juga menyatakan bahwa beberapa ratus pejuang berjuang dengan IS.

Cina dikatakan meminta ke Rusia, Iran dan rezim Bashar al-Assad untuk membantu melacak para jihadis Uighur.

"Cina tertarik pada lebih banyak data yang dapat dikumpulkan pada mereka, dan adalah pemahaman kita bahwa mereka (Cina-Red) akan lebih memilih untuk membunuh mereka di tanah Suriah, untuk mencegah mereka kembali ke wilayah mereka."

Awal bulan ini, seorang advokat bagi etnis minoritas Uighur Cina yang diasingkan mengatakan bahwa beberapa orang dari masyarakat tersebut berjuang dan gugur di Suriah.

Rebiya Kadeer, yang mengepalai Kongres Uighur Dunia (WUC), mengatakan bahwa di antara ribuan orang Uighur yang melarikan diri ke Asia Tenggara, Turki dan tempat lain dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kecil telah berakhir di negara Timur Tengah yang dilanda perang dan telah bergabung dengan kelompok-kelompok jihad.

"Beberapa orang Uighur ... meninggal setelah pesawat Rusia membom mereka, mereka terbunuh di Suriah," katanya pada konferensi pers di Jepang pekan lalu.

Muslim Uighur, yang berbicara bahasa Turki dan berjumlah 10 juta jiwa, adalah penduduk asli ke wilayah Cina barat laut Xinjiang yang berbatasan dengan Asia Tengah dan telah lama mendapatkan diskriminasi agama dan budaya oleh Beijing.

Cina telah sering memperingatkan bahwa pasukan jihad dari luar telah mengilhami serangan di Xinjiang maupun di daerah lain negara dan telah meluncurkan tindakan keras dan brutal.

Mereka mengatakan di antara warga Uighur yang melarikan diri beberapa berusaha untuk berlatih dengan jihadis di Suriah untuk akhirnya kembali dan berjuang untuk kemerdekaan di Xinjiang.

Pada 2015, Kementerian keamanan China mengatakan lebih dari 100 orang Uighur yang dipulangkan oleh Thailand telah dalam perjalanan mereka ke Turki, Suriah atau Irak. (st/TNA)


latestnews

View Full Version