View Full Version
Jum'at, 21 Apr 2017

Khawatir Disiksa jika Kembali, Dzakir Naik Minta Penyidik India Tanyai Dia di Tempat Netral

KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Ulama terkenal Dr Zakir Naik mengatakan kepada pemerintah India bahwa dia bersedia ditanyai oleh para penyidik dari negara itu asal di "tanah netral" seperti Malaysia, mengutip kekhawatiran dirinya akan di siksa seandainya dia kembali ke negara berpenduduk mayoritas Hindu tersebut.

Hal itu dia ungkapkan di tengah rencana pemerintah India untuk meminta bantuan Interpol dalam penyelidikan terorisme terhadapnya.

Seperti dilansir kantor berita Malaysia Online, hari Ahad (16/4/2017), Dr Zakir Naik mengatakan pemerintah India mempraktikkan standar ganda, melabeli penyelidikan tersebut sebagai "penyelidikan pengecut".

"Investigasi pengecut semacam itu, mereka tidak punya nyali. Jika mereka ingin tatap muka mewawancarai saya, maka datang kesini dan bicara. Datanglah ke tempat yang netral," katanya kepada wartawan saat konferensi pers yang diadakan setelah sesi konferensi Dr Zakir Naik dengan 150 intelektual Muslim Malaysia hari Ahad.

Dr Zakir Naik mengatakan bahwa dia tidak bersedia untuk hadir sendiri di hadapan Badan Investigasi Nasional India (NIA), mengatakan bahwa kasus penganiayaan banyak terjadi di kalangan aktivis Muslim.

"Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya siap untuk diwawancarai lewat Skype, konferensi telepon dan video. Jika saya pergi ke sana, mereka akan menyiksa saya. Mereka telah melakukan itu pada orang Muslim lainnya dan saya punya bukti."

"Jadi, kenapa aku harus ke sana?. Mengapa (mereka) ingin saya datang ke India?, tanyanya.

Sebelumnya hari Sabtu, Times of India melaporkan bahwa NIA telah memutuskan untuk meminta Red Corner Notice, yang bertujuan untuk membatasi gerakannya dari Arab Saudi setelah beberapa panggilan agar dia muncul ke hadapan pihak berwenang diabaikan.

Laporan tersebut mengklaim bahwa Dr Zakir Naik telah sering bepergian ke Malaysia dan Indonesia dari Arab Saudi.

Dia dituduh lari ke Arab Saudi setelah penyelidikan dimulai padanya dan LSMnya, Islamic Research Foundation, untuk tuduhan propaganda teror.

Dr. Dzakir Naik sendiri saat ini berada di Malaysia di mana dia diberi tempat tinggal tetap sejak lima tahun yang lalu. (st/malaysia online)


latestnews

View Full Version